Pembunuh Punya Ciri Khas Beda dari Orang Normal
Pembunuhan pensiunan TNI AL, Chunaedi, di rumahnya, Jalan Kayu Manis, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) menyisakan sejumlah mis
Tewasnya pensiunan TNI AL itu melengkapi deret kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Indonesia.
Dan melengkapi miliaran kasus pembunuhan yang terjadi sejak zaman nabi Adam.
Dari pembunuhan yang tak diketahui, perorangan, hingga pembunuhan massal, para pelaku ternyata memiliki beberapa karakter khas pembunuh yang dapat dijelaskan secara sains.
Seorang psikiater, Dr. Helen Morrison dan Neuroscientist, Jim Fallon mengungkapkan beberapa karakter pembunuh yang tak dimiliki manusia normal umumnya, yakni:
1. Memiliki Kromosom Abnormal
Kromosom abnormal yang diperoleh secara genetik ini turut mendorong seseorang memiliki sikap sadis hingga tega menghilangkan nyawa orang lain.
2. Pola Otak
Bagian otak manusia yang merespons kesedihan dan perasaan depresi disebut dengan orbitofrontal cortex.
Seorang pembunuh memiliki orbitofrontal cortex dengan aktivitas lebih tinggi ketimbang rata-rata orang pada umumnya.
Semakin lambat aktivitas orbitofrontal cortex makan akan semakin tinggi rasa empati kita terhadap orang lain dan lingkungan.
3. Masa Kecil Penuh Kekerasan
Sedikit banyak trauma yang melingkupi masa kecil seseorang berpengaruh pada kecenderungannya untuk menyakiti bahkan membunuh mahluk lain.
Kekerasan verbal, psikis hingga fisik yang menahun membuat seseorang seakan mengonfirmasi bahwa kekerasan yang mereka alami juga dapat mereka lakukan ke orang lain.
Hal ini berpengaruh besar pada kecenderungan mereka menyakiti bahkan membunuh orang lain.
Simak video selengkapnya di atas!(*)
Berita ini telah terbit di Grid.ID berjudul: Kasus Pembunuhan Pensiunan TNI AL di Cilandak, Sains Menjelaskan Karakter Khas Para Pembunuh yang Berbeda dari Manusia Normal