Tato Jadi Kunci Terungkapnya Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI AL
"Seseorang dengan ciri-ciri khusus dengan tato di lengannya. Saat itu juga kita amankan," ujar Indra.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Supriyanto (20), pelaku pembunuhan Purnawirawan TNI AL, Hunaedi (83), ditangkap penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan.
Supriyanto menusuk Hunaedi di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).
Pisau tajam ditusukkan pelaku di bagian dada, dan lengan.
Supriyanto melarikan diri usai membunuh korban.
Baca: Kendala Polisi Usut Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI AL
Namun, gerak-gerik mencurigakannya terekam closed circuit television alias televisi sirkuit terutup yang berada di tempat kejadian perkara, Jalan Kayu Manis, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menerangkan, CCTV itu, merekam gambar seorang pria bertato dengan motif tribal di kedua lengannya.
Baca: Dua Bocah di Bekasi Dianiaya, Diarak, dan Ditelanjangi Akibat Kepergok Ambil Jaket di Jemuran
Ciri-ciri itu menjadi petunjuk awal penangkapan terhadap Supriyanto.
"Terdapat tato motif tribal di kedua lengannya," ujar Indra di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).
Bermula dari ciri-ciri itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Rabu (11/4/2018) malam sekira pukul 01.00 WIB Kepolisian Sektor Cilandak mendapatkan laporan terdapat keributan di wilayah Pondok Labu.
Baca: Kasus Persekusi Sejoli di Cikupa, Pak RT Komaruddin Divonis Lima Tahun Penjara
"Bahwa terjadi keributan beberapa orang ribut. Tim dari Polsek mengklarifikasi keributan itu. Di sana, ditemukan dua orang sedang ribut," ujar Indra.
Saat ditelisik, seorang yang terlibat keributan memiliki ciri-ciri yang persis dengan pelaku pembunuhan terhadap Purnawirawan TNI AL, Hunaedi.
"Seseorang dengan ciri-ciri khusus dengan tato di lengannya. Saat itu juga kita amankan," ujar Indra.
Baca: Diarak Telanjang Dada, Bukti Prabowo Sehat Fisik Untuk Jadi Calon Presiden
Supriyanto dibawa ke Polsek Cilandak karena dicurigai sebagai pelaku pembunuhan.
Ia diperiksa secara intensif di Polsek, kemudian dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya yang bersangkutan mengaku walaupun awalnya masih sedikit mengelak, tapi dengan sampaikan beberapa petunjuk dan fakta yang ditemukan akhirnya yang bersangkutan berterus terang, ujarnya.
Sebelumnya, Hunaedi ditemukan tewas di kediamannya, Kamis (5/4/2018) sekira pukul 18.00 WIB. Terdapat tiga luka tusukan di tubuh Hunaedi.
Dua di bagian dada, dan satu di tangan kiri.
Hunaedi ditusuk saat sedang beribadah di kamar tengah.
Tiba-tiba seorang tak dikenal mengetuk pintu depan rumah korban.
Begitu Hunaedi membukakan pintu, tak lama kemudian istri korban mendengar suara teriakan sang suami tercinta.
Ketika keluar kamar, melihat korban sedang di lantai berkucuran darah.
Istri korban langsung histeris meminta pertolongan.