Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Metro Deklarasikan Anti-Hoax Bersama Komunitas Motor Ninja Merah

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, diperlukan partisipasi dari kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberantas hoaks

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Polda Metro Deklarasikan Anti-Hoax Bersama Komunitas Motor Ninja Merah
Tribunnewsom/Dennis Destriyawan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mendeklarasikan gerakan anti-hoaks bersama komunitas motor Ninja Merah atau Red Dragon.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, diperlukan partisipasi dari kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberantas hoaks.




Hari ini, Minggu (15/4/2018), Polda Metro melibatkan komunitas Red Dragon yang berjumlah 100 orang untuk sama-sama memberantas hoaks.

Baca: Ahmad Doli Nilai Pernyataan Amien Rais soal Partai Tuhan dan Partai Setan Sangat Berlebihan

"Kita harus menjaga jangan sampai kita termakan hoaks. Sebab, itu bisa merugikan keluarga dan tetangga sendiri," ujar Argo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Baca: Minta Tolong Angkat Galon Air Mineral, Pemuda Ini Perkosa Tetangga Kamar Indekos

BERITA TERKAIT

Pihak Polda Metro Jaya siap memfasilitasi, apabila ada kelompok masyarakat yang ingin mendeklarasikan gerakan anti-hoaks. Sebab, ucap Argo, hoaks telah menjadi ancaman di dunia internasional.

"Pihak kepolisian mendorong kepada masyarakat untuk mendeklarasikan anti-hoax," ujar Argo.

Baca: Markas Militer Iran di Suriah di Bom Pesawat Tempur Tak Dikenal

Menurut Argo, ada tiga cara melawan hoaks yang disebut dengan 3K. Yang pertama logika. Karena seperti pemberitaan maupun ada foto yang beredar harus di-kroscek dengan menggunakan logiaoka.

Yang kedua, sebut Argo, masalah estetika mengenai pantas atau tidaknya foto maupun informasi tersebut di-posting di media sosial.

"Yang ketiga adalah etika. Jadi etikanya seperti apa, etikanya boleh tidak melakukan itu. Kalau 3K itu dalam diri kita masing-masing kita akan mempunyai kegiatan pemberitaan (hoaks) itu akan terkikis dengan sendirinya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas