Diskotek Exotic Pilih Tutup Sendiri Sebelum Ditutup Paksa Pemprov DKI
"Ya benar, sebelum ditutup Pemprov DKI besok, kami sudah berhenti operasional dari hari Minggu," kata Tete saat dikonfirmasi, Selasa (17/4/2018).
Editor: Choirul Arifin
Sebelum rekomendasi
Meski manajemen Exotic akhirnya bersedia menutup sendiri diskotek tersebut, namun pihak pengelola mengaku kecewa terhadap keputusan Pemprov DKI Jakarta itu.
Tete Martadilaga menyatakan, pihaknya menyesalkan keputusan itu keluar sebelum ada rekomendasi dari kepolisian.
"Padahal harusnya SK dikeluarkan setelah hasil penyidikan dari kepolisian selesai. Ini ngeluarin SK sebelum ada hasil rekomendasi, yang baru dikirimkan ke Pemprov pada Senin (16/4) kemarin," katanya.
Tete juga menyinggung tentang Pemprov DKI yang menyatakan memegang bukti adanya peredaran narkoba di Exotic. Ia mempertanyakannya.
"Padahal terakhir kali digerebek itu tahun 2017. Kalau merujuk pada penggerebekan itu, kenapa penutupan nggak diajukan dari tahun lalu? Kenapa baru tahun ini?" ujarnya.
Lebih jauh lagi Tete menyatakan bahwa Sudirman (41) yang ditemukan tewas di lantai 3 pada Minggu (1/4/2018) lalu juga tak terbukti menggunakan narkoba.
Baca: Ini Dia Harga Jual Dua Tipe Skutik Maxi Series Terbaru, Yamaha Lexi
Ia pun menceritakan bahwa Sudirman punya riwayat penyakit jantung.
"Lagi pula dari keluarga juga bilang kalau korban punya penyakit jantung. Jadi dia datang ke tempat kami setelah sebelumnya mengunjungi diskotek di kawasan Hayam Wuruk. Lalu kolaps di tempat kami," ungkapnya.
Bahkan, berdasarkan informasi dari waiters, Sudirman sama sekali tak melakukan pembelian minuman apapun.
"Jadi ini kami kena getahnya. Mereka datang berempat, yang dua pulang, yang satu nunggu di bawah. Pas korban pingsan, kami bawa ke rumah sakit. Temannya terus nanya korban ada dimana. Kami bilang sudah di rumah sakit. Seperti itu kejadiannya," tutur Tete.
Hingga kemarin, pihak pengelola tak mengetahui hasil visum Sudirman yang diduga meninggal lantaran overdosis tersebut.
Sense Karaoke