Pintaria Membantu Bagi yang Ingin Meningkatkan Pendidikan dan Keahlian
Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki era globalisasi dan digitalisasi, Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
Menurut data BPS, saat ini hanya 8% dari 114 juta pekerja di Indonesia yang memiliki gelar sarjana. Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2012, permintaan tenaga kerja yang kompeten diprediksi akan meningkat tajam hingga 113 juta orang pada tahun 2030 dengan jumlah ketersediaan hanya 104 juta orang. Dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, sebenarnya Indonesia akan mendapatkan bonus demografis.
Akan tetapi, jika tambahan populasi dengan usia produktif ini tidak dibekali keahlian yang tepat, mereka malah akan menjadi beban tersendiri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Haruka Evolusi Digital Utama (HarukaEDU) sebagai perusahaan teknologi pendidikan di tahun 2018 ini meluncurkan sebuah website bernama Pintaria untuk membantu mereka yang ingin meningkatkan pendidikan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan industri demi kemajuan karier dan taraf hidup yang lebih baik.
“Di Pintaria, pengguna dapat mempelajari berbagai macam profesi yang sedang dibutuhkan oleh industri lengkap dengan deskripsi pekerjaan dan standar gaji, pendidikan dan keahlian yang diperlukan, bahkan lowongan pekerjaan yang tersedia,” ungkap Novistiar Rustandi selaku CEO dari HarukaEDU.
Setelah menetapkan profesi yang diminati, pengguna dapat mempelajari berbagai program kuliah dan pelatihan (training) yang dapat memberikan keahlian yang diperlukan untuk profesi tersebut. Metode pembelajaran tersedia dalam berbagai cara seperti online, blended learning, atau offline.
Salah satu program penting yang tersedia adalah program kuliah blended learning atau program kuliah dengan metode belajar campuran online dan offline (tatap muka).
“Program kuliah blended learning menawarkan jadwal kuliah yang fleksibel sehingga mahasiswa bisa tetap meraih gelar sarjana di sela-sela kesibukan bekerja,” ujar Novistiar.
Di Pintaria, pengguna dapat menemukan berbagai macam program kuliah S1 dan S2 dengan metode blended learning yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terakreditasi dengan biaya yang terjangkau, yakni hingga 50% lebih rendah dibandingkan biaya program kuliah reguler (atau sekitar Rp850 ribu per bulan).
Setelah menyelesaikan program kuliah atau pelatihan (training) yang diikuti, pengguna bisa langsung melamar pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian baru yang mereka miliki.
HarukaEDU memiliki visi untuk menjadikan Pintaria sebagai sebuah life-long learning platform atau tempat belajar bagi semua orang tanpa mengenal batas usia.
“Kami percaya bahwa setiap orang harus terus belajar agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pintaria akan membantu mereka yang ingin selalu meningkatkan pendidikan dan keahlian sesuai dengan tahap kehidupan demi mencapai peningkatan karier yang tidak terputus,” tambah Novistiar.
Lebih lanjut, Novistiar berharap dengan memberikan akses kepada program kuliah dan pelatihan (training), Pintaria dapat membantu meningkatkan pendidikan dan keahlian masyarakat Indonesia untuk menghadapi persaingan global di era ekonomi digital.
(HarukaEDU) sudah bekerjasama dengan kampus seperti Perguruan tinggi mitra Pintaria, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Sahid, Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI), Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Universitas Krisnadwipayana (Ukrida), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Universitas MH Thamrin (UMHT) dan beberapa perguruan tinggi swasta lain yang akan bekerjasama dalam waktu dekat.