Kisah Idrus, Pensiunan Damkar DKI yang Melawan Api Selama 30 Tahun
Awal bergabung pun, ia diajari bagaimana memadamkan api yang terbilang ringan namun sulit untuk dilakukan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Prioritas juga kemana anginnya itu ke arah mana. Harus pintar baca arah mata angin," ujarnya.
Belum lagi jika kala memadamkan jilatan api yang menjalar membutuhkan air yang sangat banyak.
"Kalau kebakaran besar, kita panggil mobil cadangan untuk ngisi air. Satu mobil damkar berisi 4000 liter air dan akan habis cuma hanya 4 menit saja," ungkapnya.
Bahkan, Idrus pun acapkali mendapatkan komentar yang pedas dari warga sekitar.
"Kalau diumpat sering sekali kalau kita gagal madamkan api. Yang rumahnya habis biasanya kecut kalau melihat kita. Gara gara kamu rumah saya engga bisa diselamatin," katanya.
Ia pun sering memadakam api di bilangan pemukiman padat penduduk di Jakarta Pusat.
"Memadakan api yang sulit di daerah Tanah Tinggi, Johar Baru dan sekita Senen. Itu warga saling konflik. Bahkan pernah mau madamkan api dilarang sama warga gang lain karena sedang berantem," terangnya.
Baca: Marak Aksi Perampokan di Taksi Daring, Azas Tigor Nainggolan: Bukti Sistem Pengawasan yang Rendah
Selain itu, tak sedikit rekan-rekabnya yang terenggut nyawanya demi menyelamatkan kobaran api di permukiman warga.
"Waktu itu di gang Jamblang, Jembatan Lima, Jakarta Barat. Kebakaran kampung. Api sudah meluas. Yang berangkat anak anak baru diangkat dan dididik. Dua orang tertimpa bangunan kemudian tewas di lokasi," kenangnya.
Menjadi pelayan masyarakat di bidang pemadam kebakaran telah kenyang ia lalui hingga mengakhiri masa baktinya di penghujung tahun 2006.
"Saya memutuskan pensiun setelah sekian lama menjabat Kasudin Jakarta Pusat. Saya meniti karir dari petugas biasa hingga sekarang. Yang terpenting kuncinya mau bekerja mau melayani masyarakat, berani engga berani hadapi. Tahu celahnya," tukasnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kisah Idrus Pensiunan Kasudin Damkar Jakarta Pusat Melawan Api Selama 30 Tahun