Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sesalkan Ada Kegiatan Politis di CFD, KBM Ajak Warga Saling Merangkul

Terlepas dari insiden di CFD kemarin, KBM berharap orang-orang yang memiliki pandangan politik berbeda dapat saling merangkul.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sesalkan Ada Kegiatan Politis di CFD, KBM Ajak Warga Saling Merangkul
Ist
Sekretaris Jenderal DPP Komunitas Banteng Muda (KBM), Lexyndo Hakim. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Komunitas Banteng Muda (KBM), Lexyndo Hakim, menyesalkan adanya kegiatan yang cenderung politis di Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu (29/4/2018) lalu.

Kegiatan berujung insiden tersebut kemudian viral di media sosial.

Lexyndo merujuk pada Pergub No12 Tahun 2016 yang merupakan hasil revisi Pergub No119 Tahun 2012 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Aturan tersebut mengatur sejumlah ketentuan yang menjadi syarat partisipasi dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau biasa disebut Car Free Day.

"Sebagaimana diketahui, Car Free Day adalah ajang mingguan publik untuk berolahraga dan kegiatan lainnya seperti seni budaya dan lingkungan. Politik, bahkan rokok dan yang berbau otomotif dilarang berkegiatan selama CFD," ujar Lexy dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (1/5/2016).

Lexyndo meyakini, aparat berwajib dapat menangani insiden yang terjadi di CFD tersebut.

Menurut dia, dalam Pergub sudah diatur terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan akan diberikan surat teguran untuk pelanggaran pertama dan masih bisa menyelenggarakan acara kembali pada CFD berikutnya.

Berita Rekomendasi

Namun jika masih melanggar, maka akan diberikan larangan seterusnya dengan surat daftar hitam.

"Seandainya kejadian kemarin menurut aparat Hukum adalah sebuah pelanggaran berat dalam momentum CFD, maka sesuai aturan (Pergub) sebuah pelanggaran yang dilakukan sekumpulan warga atau komunitas tertentu, akan dapat dilarang seterusnya untuk ikut dalam CFD", ujar Lexy.

Terlepas dari insiden di CFD kemarin, KBM berharap orang-orang yang memiliki pandangan politik berbeda dapat saling merangkul.

Dengan begitu kondisi negara yang kondusif dapat terlaksana.

"Mari kita sebarkan toleransi dalam masyarakat, mulailah dulu dari komunitas kita sendiri," tuturnya.

Selain itu, KBM juga menghimbau dan mengajak orangtua zaman now agar lebih bijak dalam mengajak anak-anak berkegiatan dan bersikap dalam kesehariannya.

"Mari ajari anak-anak kita tentang Kebhinnekaan dan Pancasila. Tidak melibatkan mereka dalam kondisi yang secara tidak langsung menyaksikan perdebatan dan pertentangan antar sesama orangtua atas pilihan politik maupun pilihan presiden mendatang," kata Lexy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas