Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Bilang Warga Jakarta Tak Usah Khawatir, Harga Sembako Tidak Naik Jelang Puasa

Sandi juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sandiaga Bilang Warga Jakarta Tak Usah Khawatir, Harga Sembako Tidak Naik Jelang Puasa
Tribunnews.com/Yanuar Nurcholis Majid
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, saat ditemui di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, memastikan stok pangan menjelang bulan suci Ramadan di Pasar Induk Kramat Jati aman.

"Saat ini posisi aman dan Insya Allah tidak ada gejolak khususnya untuk bahan pangan selama bulan suci Ramadan," ujar Sandi kepada wartawan di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (4/5/2018).

Sandi juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kenaikan harga bahan pangan menjelang Ramadan.

Karena Pemprov DKI Jakarta akan terus melakukan monitoring terhadap harga.

"Masyarakat Jakarta enggak perlu khawatir, harga tidak akan naik, akan kami monitoring terus secara real time," katanya.

Baca: Jelang Ramadhan, Kasatgas Pangan Pastikan Harga Sembako Stabil

Berita Rekomendasi

Beberapa bahan pangan seperti beras, cabai, bawang, dang daging, Sandi memastikan stok semua komoditas pangan tersebut aman.

"Untuk beras saat ini ada 44 ribu ton di (pasar beras) Cipinang, Bawang dan Cabai ada 120 ton per hari, daging juga Insya Allah aman," kata Sandi.

Untuk memastikan ketersiadaan stok bahan pangan tetap terjaga, Sandi meminta kepada seluruh pihak terkait untuk menjaga distribusi dari sentra produksi sampai masuk ke Jakarta tetap aman.

"Kemarin sudah kami petakan, distribusi harus lancar, kalau terlambat satu atau dua jam, bisa mempengaruhi harga," ujarnya.

Sandi berharap dengan ketersediaan bahan pangan yang mencukupi dalat menguntungkan petani, memakmurkan pedagang, dan tidak memberatkan konsumen dalam membeli kebutuhan tersebut.

"Kita perlu stok yang kuat, stok yang cukup agar menguntungkan petani, memakmurkan pedagang, dan tidak memberatkan pembeli," kata dia.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas