Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengorek Fakta Aksi Stefanus Membakar dan Membuang Mayat Calon Istrinya di Pantai Karang Serang

"Biasa kalau ada pengunjung pantai di malam hari suka nabun untuk menghangatkan diri dan mengusir nyamuk,"

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Mengorek Fakta Aksi Stefanus Membakar dan Membuang Mayat Calon Istrinya di Pantai Karang Serang
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Tanah bekas jasad Laura dibakar Stefanus di bibir Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang, masih menghitam. Foto diambil pada Selasa (8/5/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pantai Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang menjadi saksi bisu bagaimana Stefanus (21) membakar dan membuang jenazah calon istrinya, Laura (41).

TribunJakarta.com pun sengaja mendatangi lokasi tempat ditemukannya jenazah Laura yang sudah dalam keadaan gosong mengambang di pantai.

Baca: Hendak Beli Bubur, Warga di Bogor Temukan Mayat Bayi dan Uang Rp 300 Ribu di Kantung Kresek

TribunJakarta.com pun berbincang dengan warga yang melihat aksi Stefanus membakar mayat Laura setelah menghabisi nyawanya di kamar kediamannya yang berada di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Dihimpun dari TribunJakarta.com ada sejumlah fakta menarik di lokasi tempat Stefanus membakar dan membuang mayat Laura.

1. Gunting, potongan baju, dan kancing celana Laura

Jejak kejahatan Stevanus (25) membakar mayat calon istrinya Laura (41) sempat terlihat aseorang warga yang tinggal di pesisir Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.

Firdaus (50) melihat langsung Stevanus memarkir mobil Toyota Agya berkelir putih di pesisir Pantai Shangrila pada Jumat (4/5/2018) pukul 02.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Pantai tersebut terletak di Kampung Tengah RT 03/04 Desa Karang Serang, Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca: Ada Wanita Misterius Minta Baju Bekas Sebelum Gadis Cilik Di Bogor Ditemukan Tewas Terbungkus Karung

Dini hari itu Firdaus tak mencurigai gerak-gerik Stevanus (25).

"Saya sempat melihat mobil Agya putih lagi membakar sesuatu di pinggir pantai," cerita Firdaus kepada TribunJakarta.com, Selasa (8/5/2018), sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat Laura.

Menurut Firdaus sudah lazim orang datang membakar sesuatu di dekat bibir pantai pada dini hari.

Baca: Aksi Stefanus Bakar Mayat Calon Istrinya di Tepi Pantai Terlihat Warga, Ini Kesaksiannya

"Biasa kalau ada pengunjung pantai di malam hari suka nabun untuk menghangatkan diri dan mengusir nyamuk," cerita dia.

Dari lokasi Firdaus menemukan potongan baju serta kancing celana berbahan denim yang tidak habis terbakar di lokasi tempat mobil Stefanus terparkir semalaman.

"Pas pagi kita melihat ada gunting, kancing celana jin, dan beberapa potongan baju," jelas Firdaus.

2. Jenazah Laura memprihatinkan

Seorang saksi mata melihat anggota tubuh dan usus gosong tercerai-berai di bibir Pantai Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

Itulah jasad Laura (41) yang dibakar calon suaminya, Stefanus (25), warga Jalan Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Useng (75) menemukan anggota tubuh Laura saat air laut surut.

Baca: Kesaksian Warga Saat Temukan Jasad Wanita yang Tewas Dibunuh dan Dibakar Calon Suaminya

Bagian tubuh Laura yang ia lihat serupa dengkul manusia dan usus.

"Ngeri mas, saya waktu itu lagi kerja bangun musala di sini. Orang-orang mendadak ramai, saya penasaran langsung ngintip ada kayak dengkul ngambang di deket batu-batu itu," ujar Useng dijumpai TribunJakarta.com di Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/5/2018).

"Ada banyak usus cerai berai terkena ombak, sudah gosong," imbuh dia.

Pemandangan mengerikan terlihat oleh warga sekira Jumat (4/5/2018) pukul 15.00 WIB.

Warga yang sedang menyantap makanan sontak meninggalkan tempat lantaran takut setelah menyaksikan bagian manusia yang tercerai berai di bibir pantai.

"Kurang jelas juga karena air di sini keruh, tapi yang nampak itu jelas dengkul dan daging-daging lain sudah hitam," ujar Useng.

Pantauan TribunJakarta.com, tanah tempat mayat Laura dibakar di bibir pantai masih menghitam.

3. Mendadak sepi

Useng (75), warga yang rumahnya tak jauh dari pantai setiap hari bekerja sebagai pemotong kayu, tak jauh dari lokasi jasad Laura dibakar.

Setelah peristiwa itu, Useng mengaku kerap diganggu hal-hal yang membuat bulu kuduknya merinding.

"Setiap hari saya memotong kayu di sini sama bikin musala. Sudah lewat jam enam Magrib, suka ada yang mengikuti, deket banget di belakang saya," cerita Useng kepada TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (8/5/2018).

Sejak kejadian itu warga Sukadiri ini selalu pulang lebih awal dari biasanya.

Sebelum pembakaran jasad manusia, warga Pantai Karang Serang tidak pernah mengalami hal mistis seperti dialami Useng.

"Tempat ini menjadi sepi, biasanya banyak anak muda nongkrong di warung sini. Sekarang jadi enggak pernah lagi. Soalnya sering lihat kalau malam suka ada yang jalan di jembatan ini padahal tidak ada siapa-siapa di sana," jelas Useng.

4. Bau busuk

Lokasi warga menemukan potongan tubuh Laura yang sudah gosong sering tercium bau busuk.

"Ya memang keruh, tapi di sini tidak ada banyak sampah, enggak sampai bau juga. Tapi sekarang seperti bau bangkai," ucap Useng sambil menunjuk lokasi mayat Laura ditemukan mengambang.

Pantai Karang Serang sekarang sudah tak terlihat pengunjung mendekati pukul 18.00 WIB.

Pantauan TribunJakarta.com, tanah tempat mayat Laura dibakar di bibir pantai masih menghitam. (TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas