Antisipasi Lonjakan Penumpang Lebaran, Terminal Kalideres Meminta PO Siapkan Bus Cadangan
"Kalau hari-hari biasa 130-140 kendaraan yang beroperasi. Kalau momentum angkutan Lebaran bisa meningkat 100 persen, bahkan bisa lebih," ujar Revi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi lonjakan penumpang di arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriah tahun ini, pengelola Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mengeluarkan himbauan kepada seluruh perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di Terminal Kalideres agar menyiapkan armada bus cadangan atau bus bantuan.
"Bus cadangan atau bus bantuan agar didatangkan, namun tetap akan kita uji kelayakan jalannya. Kalau lulus, bisa berangkat. Nanti diberikan izin insidental atau satu kali perjalanan (pergi-pulang)," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain.
Biasanya, lonjakan penumpang membuat armada bus yang dikerahkan di terminal ini melonjak hingga 100 persen.
"Kalau hari-hari biasa 130-140 kendaraan yang beroperasi. Kalau momentum angkutan Lebaran bisa meningkat 100 persen, bahkan bisa lebih," ujar Revi.
"Untuk lonjakan penumpang di terminal kita siapkan ruang tunggu tambahan, yakni posko pengamanan terpadu yang dijaga pihak polisi, TNI, serta anggota Pramuka, posko kesehatan tes urin untuk pengemudi bus bekerja sama dengan BNNP," ungkap Revi Zulkarnain.
Baca: Bus Angkutan Lebaran yang Layak Jalan Akan Kembali Ditempeli Stiker
Ravi menambahkan, posko pengamanan terpadu juga akan melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan DKI, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) DKI dan petugs Puskesmas kecamatan setempat.
"Semua standby 24 jam mulai H-8 Lebaran," ujar Revi.
"Ada lagi posko kesehatan umum buat penumpang, petugas, serta sopir. Nanti itu ada juga ruang istirahat untuk pengemudi kita siapkan. Jadi sopir-sopir bisa istrahat di sana," tambahnya.
Siapkan Derek
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya menyiagakan kendaraan derek dalam menghadapi arus mudik Lebaran.
Kendaraan derek tersebut disiagakan untuk mengantisipasi bila kejadian kendaraan mogok atau mengalami kecelakaan.
Baca: Bandara Soekarno-Hatta Tambah Kapasitas Parkir
"Mulai H-9 kami operasikan semua kendaraan derek. Bukan untuk menderek parkir liar, tapi berjaga bila ada kendaraan mogok atau kecelakaan yang bisa menimbulkan perlambatan," ujar Andri saat ditemui Kompas.com dalam Safari Ramadhan Tingkat Provinsi DKI di Masjid Suprapto Suparno di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Senin (21/5/2018).
Dishub DKI juga bersinergi dengan kepolisian wilayah dan Direktorat Lalu Lintas untuk memetakan titik kemacetan yang bakal terjadi saat arus mudik di wilayah DKI.
Andri tidak menyebut spesifik daerah mana saja yang berpotensi mengalami kemacetan.
Secara umum, kemacetan akan terjadi di kawasan yang dilalui atau menjadi akses pemudik berangkat ke kampung halaman.