TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Jumlah partisipasi pemilih dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018 pada Rabu, 27 Juni 2018 lalu diklaim mengalami peningkatan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menyebut, jumlah partisipasinya naik 25 persen dibanding Pilkada 2013 lalu.

Komisioner KPU Kota Bekasi pada Divisi Perencanaan dan Data, Syafrudin mengatakan, jumlah partisipasi pemilih kemarin menembus 73 persen (1.047.434 orang) dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.434.717 orang.

Berbeda dengan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 lalu, tingkat partisipasinya hanya 48 persen dari DPT sekitar 1,7 juta orang.

"Tingginya tingkat partisipasi kali ini karena dilakukan serentak antara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat," kata Syafrudin pada Senin (9/7/2018).

Baca: Nikahi Mantan Penyanyi Cilik, Suami Chikita Meidy Sempat Berat Hati

Alasan tersebut, kata dia, diperoleh saat KPU melakukan kajian kepada masyarakat setempat.

Mereka menilai, momentum Pilkada kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya karena dilakukan secara serentak.

Pada 2012 lalu, pemerintah mengadakan Pilwalkot dengan jumlah DPT sekitar 1,6 jutaan orang, 2013 mengadakan Pilgub dengan DPT mencapai 1,7 jutaan orang.

"Selain itu profil calon kepala daerah yang mengikuti ajang ini juga bagus berdasarkan pemaparannya saat mengikuti debat publik," ujarnya.

Ketua KPU Kota Bekasi Ucu Asmara Sandi menambahkan, naiknya jumlah partisipasi pemilih membuktikan lembaganya serius dalam melakukan sosialisasi Pilkada secara masif.