Luhut Minta Gereja Ikut Berpartisipasi dalam Pengelolaan Sampah dan Menjaga Kebersihan di Lingkungan
“Mengenai sampah, sampah ini enggak ada agamanya, enggak ada sukunya, enggak ada kaya, miskin semua sama," kata Luhut
Penulis: wahyu firmansyah
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan sempat membicarakan pengelolaan sampah saat menghadiri Konsultasi Nasional HKBP 2018 di Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (10/7/2018).
“Mengenai sampah, sampah ini enggak ada agamanya, enggak ada sukunya, enggak ada kaya, miskin semua sama. Ini harus kita lakukan (mengatasi sampah), kebetulan di bawah saya, karena 80 persen sampah di laut itu datang dari darat,” ujar Luhut.
Baca: Datangi Kediaman SBY, Airlangga Bantah Bahas Koalisi Pilpres
Luhut mengatakan saat ini pemerintah menyiapkan anggaran hingga 1 milliar dolar untuk mengatasi permasalahan sampah.
Luhut mengatakan sudah proses membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
“Sekarang kita lakukan operasi masif untuk ini, dan kita berikan anggaran 1 miliar dolar sampai 5 tahun yang akan datang untuk penanganan sampah di Indonesia dan Perpresnya sudah keluar,” katanya.
Luhut mengatakan proses pengolahan sampah di DKI Jakarta harus ditingkatkan agar Jakarta semakin bersih.
“Pak Anies juga di Jakarta Utara sudah dibuat untuk 2.200 ton sampah per hari yang diproses. Tapi sampahnya Pak Anies ini banyak, 8.000 ton per hari. Jadi mesti bikin lagi. Jadi kalau terus dilakukan program ini Jakarta akan semakin bersih lagi nanti dalam 3-4 tahun ke depan,” katanya.
Baca: Paparkan Sejumlah Kriteria yang Harus Dimiliki Pemimpin, Sinyal Moeldoko sebagai Cawapres?
Luhur meminta partisipasi dari HKBP agar ikut membantu permasalahan sampah, terlebih lagi permasalahan sampah juga berhubungan dengan kesehatan.
“Nah gereja ini juga harus bicara kenapa? karena menyangkut kesehatan. Jadi kalau sampah plastik itu jadi mikroplastik di makan oleh ikan, ikan dimakan oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan ibu-ibu hamil pasti akan stunting atau kuntet. Apa Mau generasi Batak itu jadi kuntet?” katanya.