Anies: Penyakit Tuberkulosis Tidak Hanya Menyerang Warga yang Tinggal di Tempat Kumuh
Anies Baswedan menyebut penyakit Tuberkulosis (TB) yang melanda Ibu Kota saat ini tidak lagi mengenal kategori perekonomian rendah
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyakit Tuberkulosis (TB) yang melanda Ibu Kota saat ini tidak lagi mengenal kategori perekonomian rendah ataupun lokasi tempat tinggal.
Hal tersebut disampaikan Anies usai meninjau sekaligus meresmikan ruang rawat inap pasien Tuberkulosis Resistensi Obat (TB RO) di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Rabu (11/7/2018) siang.
Baca: Bamusi Nilai Mahfud MD Berpeluang Jadi Cawapres Jokowi dari Kalangan Non Parpol
"Memang umumnya di lingkungan yang padat, kumuh, di situ intensitasnya tinggi, tapi tadi disampaikan oleh dokter bahwa sekarang banyak juga kasus TB pada orang yang tidak masuk kategori miskin, tidak tinggal di tempat yang kumuh," kata Anies, Rabu (11/7/2018).
Bahkan, kata Anies, mereka yang secara sosial berada pada kelas ekonomi yang cukup baik bisa terkena penyakit tersebut.
Baca: Komplotan Kriminal Bad Boys Diringkus, Pemimpinnya Tewas Ditembak Polisi
melihat fenomena tersebut, Anies mengingtakan masyarakat agar senantiasa berhati-hati dengan penyakit tersebut.
Apalagi bila bekerja dalam ruangan yang sama dengan mereka yang memperlihatkan potensi permulaan penyakit tuberkulosis.
"Maka itu saya selalu menganjurkan siapa pun yang mulai bekerja, siapa pun yang mulai bersekolah, pastikan terbebas dari TB. Bila ada masalah jangan dianggap enteng langsung ke fasilitas kesehatan," kata Anies.
Baca: Suryadharma Ali Pasrah Kain Kiswah Miliknya Dilelang KPK
Anies memberikan catatan pentingnya, bahwa seluruh pasien TB diberikan pelayanan secara cuma-cuma.
Hal itu merupakan bagian dari komitmen Pemerintah DKI dalam memberikan pelayanan terbaik demi menekan peningkatan penyakit TB, khususnya mereka yang menderita TB Resisten Obat.
"Jadi pengobatan untuk pasien TB itu gratis. Jangan khawatir soal biaya. Yang diperlukan adalah kemauan untuk berobat, apalagi kalau TB resisten obat itu prosesnya panjang. Tanpa komiten itu akan sangat sulit sekali," katanya.