TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sam Aliano, pria yang menyatakan diri ingin maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019 ini  bersama para relawannya datang ke kantor Pusat Pertamina, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (27/7/2018) untuk memberi dukungan agar Pertamina tetap menjaga aset negara.

Kedatangan Sam Aliano yaitu mengkritisi keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menandatangani surat penjualan sebagian aset Pertamina.

"Kan seharusnya Kementerian BUMN nasionalisasi aset negara untuk kembali kepada rakyat dan negara, bukan malah jual kepada asing. Jika aset negara ini terus dijual maka negara ini akan jadi termiskin di dunia," ujar Sam Aliano, Jumat (27/7/2018).

Menurut Sam Aliano, hasil pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) selaiknya bukan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Akan tetapi, pasokan dana tersebut harus digunakan untuk mengelola kekayaan negara, terutama sektor energi dan pertambangan seperti ladang minyak dan tambang emas Freeport.

Ia menegaskan, investasi di bidang energi dan pertambangan akan mampu menghasilkan pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada berinvestasi di bidang infrastruktur.

"Apalagi negara ada banyak utang, jadi energi adalah satu satunya aset yang sangat mudah bisa menutupi utang negara. Infrastuktur boleh di saat ekonomi negara normal dan negara memiliki stok uang sendiri bukan pinjaman, dan saya harap tidak ada lagi pinjaman IMF," kata Sam Aliano.

Sam Aliano pun meminta Menteri Rini Soemarno agar bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dengannya.

"Ibu Rini Soemarno, bahwa energi adalah kekuatan negara karena ekonomi rakyat dan hidup semua akan bergantung dari energi," ucapnya.

Penulis: Hamdi Putra

Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Sam Aliano Kecam Menteri BUMN, Sebut Aset Negara Seharusnya Dinasionalisasi Bukan Dijual