Kepala SMK Bhipuri Ungkap Sebagian Besar Murid Bolos Sekolah karena Takut Serangan Balasan
Ia menerangkan, sebagian siswa SMK Bhipuri mendapatkan pesan ancamanan balas dendam atas kejadian yang menimpa lawannya dari SMK Sasmita
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Sehari setelah tawuran antar-pelajar di Jalan Puspitek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, sebagian besar siswa SMK Bhipuri tidak masuk sekolah karena mendapatkan ancaman dari luar.
"Hari ini ada ancaman dari pihak lain, jadi pada takut," ungkap Kepala SMK Bhipuri Sutrisno kepada wartawan, Rabu (1/8/2018).
Baca: Polisi Lakukan Penyisiran di SMK Bhipuri Pascatawuran Berdarah Kemarin
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, setelah jajarannya menyisir SMK Bhipuri Serpong.
Ia menerangkan, sebagian siswa SMK Bhipuri mendapatkan pesan ancamanan balas dendam atas kejadian yang menimpa lawannya dari SMK Sasmita.
"Karena ada broadcast akan ada upaya pembalasan, sebagian besar tidak masuk," terang AKBP Ferdy.
Salah seorang siswi yang masuk sekolah juga mengungkapkan rasa takutnya setelah peristiwa berdarah yang menyeret nama sekolahnya.
"Takut diserang balik saja, padahal kita enggak tahu apa-apa,” kata Safitri, siswi kelas XI SMK Bhipuri.
Baca: Kapolres Tangerang Selatan Sebut Pedang yang Tertancap di Wajah Siswa SMK Berhasil Dipotong
Menurut KepalaSMK Bhipuri Sutrisno, sekolah yang sudah berdiri sejak 1988 ini sekarang memiliki tiga kelas dengan jumlah siswa kurang dari 100 orang.
Menurut pantauan di lokasi, hanya ada satu kelas yang aktif. Satu kelas tersebut hanya berisikan sekitar belasan pelajar yang mengenakan seragam Pramuka.
Penulis: Zaki Ari Setiawan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Sebagian Besar Pelajar SMK Bhipuri Bolos Sekolah karena Takut Diserang Balik