Ada Proyek DDT di Stasiun Manggarai, Perjalanan KRL Bogor-Jakarta 10 Menit Lebih Lambat
Perjalanan normal dari Bogor menuju Jakarta biasa ditempuh hingga 1 jam 55 menit jika lancar dan tidak ada halang rintang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek penyelesaian pembangunan Double-double track(DDT) paket stasiun Manggarai-Jatinegara dilanjutkan.
Proyek tersebut dimulai pada Sabtu(11/8/2018) mulai pukul 00.01 WIB.
Imbasnya, perjalanan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta bertambah hingga 10 menit.
Perjalanan normal dari Bogor menuju Jakarta biasa ditempuh hingga 1 jam 55 menit jika lancar dan tidak ada halang rintang.
Lambatnya perjalanan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta tersebut lantaran adanya perpindahan jalur eksisting.
Biasanya, KRL Bogor-Jakarta menggunakan jalur 5 atau 6. Karena ada proyek maka jalur dipindah ke jalur 8 serta 10.
Baca: Sandiaga: Cek Kesehatan Harus Jadi Bagian dari Rutinitas
"Perpindahan jalur tersebut dilakukan sejak Sabtu 11 Agustus 2018. Setelah perpindahan tersebut, Kementerian Perhubungan akan kembali melaksanakan penyelesaian tahapan pembangunan Stasiun Manggarai di jalur 6 dan 7 eksisting. Nantinya, pada akhir tahun 2020, direncanakan seluruh pembangunan konstruksi DDT Paket A dan B (Dipo Cipinang dan jalur DDT stasiun Jatinegara-Cikarang) akan selesai. Apabila telah resmi beroperasi, Stasiun Manggarai akan menjadi Stasiun Sentral KA yang modern," ujar VP Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Senin(13/8/2018).
Terkait dengan kondisi tersebut lanjut Eva, pemerintah mengharapkan pengertian masyarakat pengguna jasa KRL atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan hingga penyelesaian pembangunan Stasiun Manggarai sebagai stasiun central yang modern.
Untuk itu, kata Eva pemerintah bersama PT KAI DAOP I serta operator KRL, PT. KCI mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menyesuaikan waktu perjalanannya ketika menggunakan KRL, terutama pada lintas Bogor Line.
Eva Chairunisa menjelaskan dengan kondisi tersebut para pengguna jasa khususnya lintas Bogor - Jakarta Kota/Angke/Kampung Bandan/Jatinegara dan sebaliknya diimbau agar mengatur kembali perjalanannya dengan memilih keberangkatan lebih awal karena kemungkinan akan terjadi perpanjangan waktu perjalanan sekitar 5 sampai dengan 10 menit khususnya pada saat akan melintas di stasiun Manggarai.
"Pengguna yang transit di stasiun Manggarai juga diharapkan selalu mendengarkan imbauan petugas terkait informasi perpindahan jalur 6 dan 7 yang tidak dioperasionalkan lagi dan berpindah ke jalur 8 dan 10 untuk KRL tujuan Bogor.
Eva menambahkan, guna mengantisipasi pelayanan penumpang dan pengoperasian kereta di Stasiun Manggarai PT KCI akan menambah sejumlah petugas pengamanan dan pelayanan serta melakukan kordinasi bersama PT KAI Daop 1 untuk mengoptimalkan pengaturan perpindahan penumpang dari dan ke jalur 8 dan 10 ( Passengers Crossing ) serta akan terus melakukan evaluasi pengaturan perjalanan KA selama proses ini berlangsung.
Pada saat selesainya pembangunan Stasiun Manggarai ini, maka terjadi pemisahan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter Jabodetabek dan kereta api bandara.
"Stasiun Manggarai juga akan dibangun menjadi 3 lantai. Dimana lantai 1 terdiri dari jalur KA Bekasi line 4 jalur dan KA Bandara 4 jalur, dengan peron 12 stanformasi lantai 2 terdiri dari layanan penumpang dengan luas kurang lebih 9.108 m2, kapasitas kurang lebih 17.800 orang dengan dilengkapi lift dan eskalator bagi para difabel serta lantai 3 terdiri dari jalur KA antarkota 6 jalur dan Bogor line 4 jalur, denganperon 12 stanformasi"ujar Eva.
Stasiun Manggarai ini menjadi sangat strategis dan vital karena terdapat beberapa jenis pelayanan kereta api yang terintegrasi di dalamnya, yakni layanan KA Bandara, KA antar kota, dan KRL Jabodetabek, dengan terdapat beberapa lintas pelayanan KRL Jabodetabek yang dilayani, yakni Bogor Line, Bekasi Line, Depok Line, Tanah Abang Line, serta KRL Feeder.
Sehingga pada saat ini jika terjadi gangguan operasi KA akan berdampak luar biasa bagi pelayanan penumpang kereta api.
Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang modern merupakan komitmen Pemerintah dalam terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para penumpang kereta api.