Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Tewas Gantung Diri di Depok Dikenal Sangat Manjakan Putrinya

Menurut Marni, ketika ayah dan ibunya sedang tak bertengkar, M lebih sering bermain dengan Doko.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pria yang Tewas Gantung Diri di Depok Dikenal Sangat Manjakan Putrinya
TribunJakarta.com/Bima Putra
Kontrakan tempat Doko (26) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Cimanggis, Depok, Minggu (26/8/2018) 

Soal kondisi ekonomi, meski tak mengetahui pasti apa pekerjaan yang dilakoni Doko di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Marni menyebut pria yang sudah lebih dari enam bulan tinggal di lingkungan RT 01/RW 10 itu sedari awal memiliki satu mobil dan sepeda motor Yamaha Nmax.

"Satu minggu sebelum kejadian dia memang kata enggak bekerja. Tapi saya enggak pernah lihat ada debt collector yang datang nyari dia. Kondisi dia ekonomi sepertinya cukup. Mobilnya diparkir di belakang kontrakan," lanjutnya.

Pita (23) yang juga merupakan tetangga Doko membenarkan pernyataan Marni bahwa almarhum menyayangi anaknya.

Meski pernah beberapa kali menyatakan akan bunuh diri saat bertengkar dengan Hera.

Ia selalu menangis saat istri yang sudah lima bulan itu membawa M pergi ke kontrakan temannya.

"Kalau anaknya dibawa pergi memang suka menagis. Perginya sih enggak lama, paling cuman satu sampai tiga hari. Mungkin buat nenangin dirinya habis berantem," jelas Pita.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, jasad Doko ditemukan dua kerabat yang hendak berkunjung pada Jumat (24/8/2018) sekira pukul 17.30 WIB dalam keadaan gantung diri menggunakan sarung yang dikaitkan di kusen pintu kamar tidur.

Karena Doko tak kunjung merespon panggilan serta curiga melihat TV di ruang tamu yang menyala dan lampu kontrakan mati.

Menggunakan senter, kerabat Doko mengintip melalui ventilasi pintu masuk lalu melihat jasad Doko tergantung di kusen pintu kamar tidur.

Setelah dibantu warga sekitar mendobrak pintu kontrakan yang terkunci, warga lalu bergegas menghubungi Polsek Cimanggis.

Jasad Doko dikeluarkan dari kontrakan sekira pukul 20.30 WIB bersamaan saat personel Polsek Cimanggis memasang garis polisi di pintu kontrakan.

Pantauan TribunJakarta.com, garis polisi masih terpasang di pintu kontrakan yang sudah dihuni Doko dan Hera sekira enam bulan.

Lampu teras dan ruang tamu tampak menyala meski kontrakan itu tak lagi berpenghuni.

Sementara sepeda roda tiga lama milik M yang disebut Marni tergantung di sisi kiri kontrakan bersama satu karung mainan yang sudah tampak usang.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas