Tetangga sebut Franky Si Pelaku Tabrak Lari Jarang Berbaur dengan Warga Sekitar
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah Franky terlihat megah dengan nuansa krem dan coklat secara keseluruhan warnanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Franky (30), pelaku tabrak lari yang diamankan ke Mapolsek Tamansari, Jakarta Barat, dikenal warganya sebagai sosok yang kurang bergaul.
Franky tinggal di sebuah rumah di kawasan Muara Karang, tepatnya di Blok B4 nomor 27, RT 03/RW 03, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca: Usai Tabrak Separator Busway di Jalan Hayam Wuruk, Pengemudi Grand Livina Dikeroyok Massa
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah Franky terlihat megah dengan nuansa krem dan coklat secara keseluruhan warnanya.
Rumah yang berada tepat di pinggir jalan itu juga terlihat besar, dengan total tiga lantai. Siang ini, tak terlihat aktivitas berarti dari rumah Franky.
Hanya terparkir sebuah mobil berwarna putih yang menurut sekuriti sekitar merupakan milik ibunda Franky.
Beberapa saat minim aktivitas, tak lama ibu Franky yang tak menyebutkan namanya keluar dengan mobil berwarna putih itu. Entah ke mana dirinya akan pergi, yang jelas ia pergi mengemudi seorang diri.
"Enggak tahu ya, enggak tahu ya," ujar wanita paruh baya itu saat ditanyai TribunJakarta.com sambil berlalu mengendarai mobilnya.
Seorang asisten rumah tangga di rumah itupun secara cekatan langsung menutup gerbang rumahnya seraya majikannya berlalu.
Asisten rumah tangga yang mengaku bernama Dewi itu enggan pula berbicara banyak. Dirinya hanya mengucapkan beberapa hal soal sosok Franky. Menurutnya, Franky memiliki usaha karet di bilangan Bekasi.
"Saya baru sih di sini, bapak itu pengusaha karet di Bekasi," kata Dewi.
Sementara itu, Sofyan, seorang sekuriti di kawasan itu mengatakan, dirinya jarang melihat Franky bersosialisasi kepadanya dan warga sekitar.
Padahal, rumah Franky berada persis di sebelah pos jaga sekuriti tempat Sofyan dan sekuriti lainnya biasa berjaga.
Karenanya, Sofyan tidak begitu mengenal Franky, berbeda dengan warga lainnya di kawasan itu yang berbaur dan sering mengobrol banyak.
"Orangnya tertutup dia mah. Makanya saya nggak tahu apa-apa, beda sama orang sini yang lainnya kan kalo malem suka nongkrong ngobrolin banyak, pekerjaan lah, apa lah. Dia mah ya keluarnya kalo mau pergi aja, jarang berbaur," kata Sofyan.