Anies Belum Bisa Pastikan Penggunaan Wisma Atlet Pasca Asian Games
Anies mengatakan wisama atlet merupakan aset milik pemerintah pusat, oleh karena itu pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan kementerian terkait
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa memastikan penggunaan wisma atlet di kawasan Jakarta Utara pasca berakhirnya penyelenggaraan Asian Games 2018.
Anies mengatakan wisama atlet merupakan aset milik pemerintah pusat, oleh karena itu pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan kementerian terkait, soal pemanfaatan bangunan itu kedepan.
Sarana dan prasarana seperti Wisma Atlet yang statusnya masih milik aset pemerintah pusat, dia tak mau buru-buru ambil keputusan, apalagi secara sepihak.
"Saya nanti akan bicara dengan pak menteri dulu, baru nanti menyampaikan pernyataan ke depan supaya kita sinkron dulu, karena secara aset, masih aset pusat. Jadi jangan buru - buru jangan berbicara sepihak," kata Anies di kawasan Pulomas, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).
Wisma Atlet diperuntukan untuk tempat menginap para atlet peserta Asian Games 2018 itu berlokasi di Jakarta maka kata Anies tentu bangun itu kedepannya diperuntukan bagi warga ibu kota.
Lokasi Wisma Atlet yang masih berada di wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut Anies penggunaan kedepannya memang akan diperuntukan bagi warga Ibukota.
Namun terkait pengadaan program ini, Pemprov DKI tentu harus dibicarakan dengan pemerintah pusat.
"Saya akan berbicara dulu dengan pemerintah pusat dari situ kita tentukan programnya, karena lokasinya di Jakarta tentu memanfaatkan warga yang berada di sekitar Jakarta," tegasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak mau mendahului pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR yang menangani urusan Wisma Atlet tersebut.
Dirinya pasti akan bekerjasama, sama seperti saat melangsungkan pekerjaan dalam proses pembangunan Wisma Atlet.
"Belum tahu, saya tidak mau bicara sepihak, jangan sampai kita belum mengecek pada pemerintah pusat sebagai pemilik aset yang sah hari ini, lalu kita membuat perencanaan yang terpisah. Kita duduk sama-sama. Wong kemarin juga bekerja bersama," katanya.