Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadiri Wayang Suntuk Semalam Suntuk, Ananta Wahana: Budaya Daerah Penopang Kebudayaan Nasional

Ananta Wahana yang dianggap sesepuh Jawa di Tangerang ini, didapuk memberi sambutan dalam bahasa Jawa Kromo.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hadiri Wayang Suntuk Semalam Suntuk, Ananta Wahana: Budaya Daerah Penopang Kebudayaan Nasional
HandOut/Istimewa
Anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana memberikan sambutannya saat menghadiri pagelaran wayang kulit semalam suntuk dihelat di Sanggar Bimo Suci Rt04/11 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang Sabtu (16/9/2018) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dihelat di Sanggar Bimo Suci Rt04/11 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang Sabtu (16/9/2018) malam.

Acara digelar Sanggar Bimo Suci bersama Paguyuban Satriyo Paningit dalam suasana menyambut peringatan tahun baru Muharam 1440 Hijriah tahun 2018 atau malam satu suro, dalam tradisi Jawa.

Sanggar Pimpinan Sumardi dan Sukir ini mengundang beberapa tokoh jawa yang berada di Tangerang. Satu di antara tamu udangannya adalah anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta Wahana.

Ananta Wahana yang dianggap sesepuh Jawa di Tangerang ini, didapuk memberi sambutan dalam bahasa Jawa Kromo.

Acara wayang kulit kali ini membawa Lakon ‘Ontoseno Ngaraman’ yang dibawakan dalang Ki Gadud Kondo Sudarsono dari Tlatah Gunung Kidul.

Dalam sambutannya, Ananta menyatakan rasa bahagia dapat bersama para sesepuh Paguyuban Jawa, bisa menghidupkan dan melestarikan kebudayaan Jawa di Kota Tangerang.

Menurut Ananta, budaya adalah satu di antara faktor perkembangan sebuah negara.

Berita Rekomendasi

“Saya melihat tidak ada negara yang hebat dan besar yang tidak memiliki kebudayaan yang hidup. Sehingga kita perlu bersama-sama menghidupkan kebudayaan daerah. Karena budaya daerah, merupakan penopang kebudayaan nasional,” jelasnya.

Ananta melanjutkan, dirinya akan meminta kepada pemerintah daerah untuk ikut memberikan ruang kepada seniman dan sanggar budaya yang ada di Kota tangerang.

Dengan begitu, kebudayaan-kebudayaan di Kota Tangerang dapat tumbuh dan berkembang.

“Generasi penerus bangsa harus dapat mengetahui kebudayaan-kebudayaan yang memiliki nilai-nilai luhur. Sehingga dapat ikut melestarikan kebudayaan,” katanya.

Sementara, pimpinan Sanggar Bimo Suci, Sumardi mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang hadir. Kegiatan terselenggara berkat sumbangan donatur dan panguyuban kebudayaan Jawa di Tangerang.

Undangan lainnya Yeremia Mendrofa merasa bangga dianggap sebagai warga kehormatan paguyuban Jawa di Kota Tangerang.

“Saya bersama Bu Surani dan Pak Ananta tahun depan akan nanggap wayang kulit semalam suntuk, sebagai upaya melestarikan kebudayaan nasional,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas