Kisah Kong Aris, Bertahan Hidup di Celah Sempit Jembatan Penyangga Pipa di Jantung Ibukota
Ruang beton tersebut merupakan celah kecil di jembatan penyangga pipa yang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kong Aris nampak sibuk membuat sekat dari potongan kayu yang ia selipkan di antara ruang beton.
Ruang beton tersebut merupakan celah kecil di jembatan penyangga pipa yang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca: Kisah Wandi, Penarik Perahu Eretan yang Makan dan Tidur di Perahu
Ternyata, celah kecil tersebut menjadi tempatnya berlindung dari terpaan panas, hujan maupun angin.
Pria yang rambutnya dipenuhi uban itu mengenakan kemeja hijau tosca muda dengan kancing atas yang terbuka.
Lengan kemejanya digulung hingga pergelangan tangannya. Terlihat urat-urat di kedua lengannya.
Ia mengaku sedang membuat penyekat untuk melindungi dirinya dari hembusan angin dan hujan.
Setelah kayu-kayu itu berdiri kokoh, ia pasang selembar karpet usang sebagai penyekatnya.
"Nah sudah dulu, capek juga," kata Kong Aris saat ditemui wartawan TribunJakarta.com, Senin (17/9/2018).
Ia pun keluar dari celah itu untuk mengambil sapu dari huniannya.
Menggunakan sapu, dirinya membersihkan ruang tempat tinggalnya itu dari debu dan kotoran dari hasil kerjanya tadi.
Setelah bersih, dia mempersilahkan wartawan TribunJakarta.com untuk berbincang-bincang dengannya.
"Silahkan turun dek, masuk saja ke bawah," ucapnya.
Ia menempati ruang sekitar 2X2 meter, dengan alasa selembar karpet usang yang dijadikan tempat duduk.
Sembari menghisap sebatang rokok, ia menceritakan bahwa telah cukup lama tinggal di sana.