Sosok Bang Kocom, Seniman Dibalik Suksesnya Film The Raid dan Pengabdi Setan
Sarwo Edi Kocom (52), seniman pembuat karya prostetik dan mockup untuk film merupakan salah satu yang sudah banyak terlihat dalam penggarapan film
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sering nonton film bergenre thriller, film action atau film horor yang menayangkan adegan sadis, misalnya bagian tubuh yang terluka atau terpotong?
Tentu potongan atau luka tersebut bukanlah asli, melainkan dibuat sedemikian rupa sehingga seperti aslinya.
Baca: Kisah Kong Aris, Bertahan Hidup di Celah Sempit Jembatan Penyangga Pipa di Jantung Ibukota
Sarwo Edi Kocom (52), seniman pembuat karya prostetik dan mockup untuk film merupakan salah satu yang sudah banyak terlihat dalam penggarapan film.
Film-film beken seperti The Raid, Pengabdi Setan, Mata Batin, Mengaku Nabi, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, merupakan sederet film yang pernah terlibat.
Saat dijumpai dikediamannya sekaligus lokasi pembuatan seni prostetik di Perumahan Bekasi Jaya Indah, RT11, RW 11, Jalan Irigasi Tertia 3, Bekasi Timur.
Dia menceritakan, awal mula menggeluti profesi sebagai seniman prostetik bermula dari keahliannya dalam membuat berbagai macam replika.
Keahlian itu ia dapat secara otodidak, ditambah pengalaman bekerja di industri kimia membuat di mengerti bahan-bahan baku pembuatan karya prostetik seperti Silikon, Resin, Lika, atau Latek.
"Awal mula itu di iklan tahun 2000, waktu ada salah satu produk minuman botol minta saya buat replikanya, kemudian dari situ lanjut dari mulut ke mulut orang percaya sampai akhirnya terlibat di produksi film," kata Kocom kepada TribunJakarta.com, Senin (17/9/2018).
Sarwo Edi Kocom atau sering disapa Bang Kocom, seniman prostetik dan mockup properti pendukung seperti potongan organ tubuh untuk Setiap produk seninya, Kocom mematok harga beragam, menurut dia harga bisa diukur sesuai permintaan dan tingkat kerumintan.
"Kalau full body dari kepala sampai kaki biasanya itu Rp 29 juta, tapi kalau kepalanya aja misal ada yang Rp 19 juta, macem-macem karena pasti permintaannya beda-beda kan ada yang minta kepalanya pecah, ada yang minta ada benjolannya, tergantung sutradaranya aja," katanya.
Industri film horor dan film action yang tengah meningkat belakang ini secara tidak langsung membawa angin segar untuk bisnisnya.
Keperluan properti dan efek berdarah pada kedua jenis film tersebut menurut Kocom sangat tinggi dan sudah barang tentu, seniman seperti dirinya akan mendapat banyak order.
"Alhamdulillah bersyukur jadi banyak kerjaan, yang penting usaha saya ini bisa terus jalan," katanya.
Selain itu, bekerja dibidang seni prostetik dan mockup menurut dia sangat menantang, terlebih kata dia setiap sutradara memiliki karakteristik berbeda.