Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

#SayaPilihBumi Bergerak Bersihkan Sampah Plastik yang Tercecer Saat Car Free Day

Indonesia kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan. Penelitian ini membuktikan bahwa Indonesia masih belum memiliki sistem yang baik

Penulis: Grid Network
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in #SayaPilihBumi Bergerak Bersihkan Sampah Plastik yang Tercecer Saat Car Free Day
Bhisma Adinaya / National Geographic Indonesia
Sarinah - Bundaran HI - Sarinah adalah rute yang dilewati gerakan #sayapilihbumi 

TRIBUNNEWS.COM - Minggu (22/9/2018) pagi, National Geographic Indonesia bersama lebih dari 40 orang sahabat dengan berbagai latar belakang, memutuskan untuk menyosialisasikan gerakan #SayaPilihBumi, gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai ancaman sampah plastik bagi Bumi.

"Berawal dari kerisauan kami akan kondisi kita yang makin tenggelam dalam limbah plastik, kami berkumpul bersama kawan-kawan yang terhubung melalui sosial media di kawasan Car Free Day Jakarta," ungkap Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.

Kami memutuskan untuk memilih Car Free Day Jakarta sebagai "sarana" yang sesuai untuk menularkan semangat yang berasal dari diri sendiri ini.

Memang benar bahwa petugas kebersihan akan membersihkan area ini, namun cara berpikir seperti itu justru akan membuat kesadaran kita akan ancaman sampah plastik semakin hilang.

Baca Juga : Menyedihkan, Sampah Plastik Samudera Pasifik Hampir Seluas Indonesia

Sarinah - Bundaran HI - Sarinah adalah rute yang kami pilih. Itupun hanya satu sisi jalan. Hanya sedikit dari keseluruhan area Car Free Day.

Namun dengan rute ini, kami berhasil mengumpulkan 165 kg sampah plastik dalam 28 kantong. Bayangkan berapa banyak sampah plastik yang dibuang tidak pada tempatnya selama kegiatan car free day ini. Berapa banyak yang kemudian masuk ke dalam selokan dan terbawa sampai laut?

BERITA REKOMENDASI

Dr. Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, melakukan sebuah penelitian mengenai sampah plastik. Hasil penelitian ini mengejutkan banyak pihak, Indonesia berada pada posisi kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan.

Penelitian ini membuktikan bahwa Indonesia masih belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Kesadaran untuk mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai pun tercermin dalam penelitian tersebut.

Baca Juga : Sampah Sedotan Plastik Mengancam Bumi, Berbagai Pihak Mulai Berbenah

Setiap tahun, sebanyak 1,29 juta metrik ton sampah plastik Indonesia berakhir di lautan. Tidak terbayang seperti apa besaran sampah tersebut? Bayangkan saja 215 ribu ekor gajah Afrika jantan dewasa dengan bobot masing-masing seberat 6 ton.

Apa yang diungkap oleh Dr. Jenna Jambeck hanyalah satu dari beberapa penelitian mengenai sumbangan sampah plastik di Indonesia terhadap tercemarnya lautan.

Oleh karena itu, kami mengajak Anda semua untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Tidak hanya dengan membuang sampah pada tempatnya, namun juga dengan mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai.

165 kg sampah plastik berhasil dikumpulkan.
165 kg sampah plastik berhasil dikumpulkan. (Bhisma Adinaya / National Geographic Indonesia)

Andi (44), salah satu peserta #SayaPilihBumi merasa terpanggil dengan gerakan ini. Bagi Andi, kegiatan seperti ini bukanlah kegiatan pertama yang ia ikuti.

Namun sebanyak apapun kegiatan tersebut ia ikuti, permasalahan sampah plastik seakan tidak pernah selesai. Oleh sebab itu, sambil terus menjaga lingkungan, karyawan swasta ini juga mendidik anak-anaknya untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Andi mencoba "menjegal" permasalahan ini dengan memberikan pemahaman yang tepat bagi generasi penerus.

Baca Juga : Mikroplastik Bisa Masuk ke Rantai Makanan Manusia Melalui Nyamuk

Sejalan dengan itu, Didi Kaspi Kasim juga mengatakan bahwa #SayaPilihBumimungkin bukanlah solusi bagi permasalahan sampah Jakarta, atau Indonesia. Namun pria yang merelakan sepedanya menjadi kendaraan pengangkut sampah ini percaya bahwa dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan kepedulian, masyarakat akan mengubah perilakunya untuk peduli terhadap lingkungan.

Plastik sekali pakai turut menyumbang pencemaran laut.
Plastik sekali pakai turut menyumbang pencemaran laut. (Bhisma Adinaya / National Geographic Indonesia)
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas