Grup WA Pelajar SMP di Bekasi Berisi Konten Porno, Anggota Grup Ada Perempuan dan Laki-laki
Dimana sepuluh di antaranya merupakan pelajar wanita dan 14 lainnya merupakan pelajar laki-laki.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi baru-baru ini menemukan kasus grup WhatsApp (WA) pelajar SMP yang berisi konten porno di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Grup yang diberi nama 'All Star' itu bentuk sekumpulan pelajar di salah satu SMP Negeri di Cikarang Selatan, terdiri dari 24 anggota.
Dimana sepuluh di antaranya merupakan pelajar wanita dan 14 lainnya merupakan pelajar laki-laki.
Baca: Tak Malu-malu Lagi, HyunA Unggah Foto Kencan Bareng EDawn di Instagram, Penggemar Ikut Bahagia
Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi, Muhammad Rozak menjelaskan, kronologis awal terbongkarnya kasus tersebut bermula ketika pada pertengahan September, pihak sekolah melakukan razia ponsel milik siswa.
"Pada saat razia itu, pihak sekolah menemukan sebuah grup bernama All Star di beberapa ponsel milik siswa, kemudian ketika dibuka, konten dalam grup tersebut menjurus pada konten-konten pornografi," kata Rozak, Rabu (10/10/2018).
Kemudian setelah itu, pihak sekolah langsung menelusuri anggota grup WA yang ternyata seluruhnya merupakan pelajar siswa kelas 3 di satu sekolah yang sama.
Hanya saja berbeda kelas namun mereka saling kenal dan kerap kumpul bareng.
"Kemudian pihak sekolah langsung memanggil 24 pelajar anggota grup serta orang tuanya, empat diantaranya terpaksa harus direkomendasikan untuk pindah sekolah karena dianggap paling berperan besar sebagai penyebar konten porno," kata Rozak.
Dari informasi adanya siswa yang dipindahkan itu KPAD, pada 1 oktober 2018, mencoba mengkonfirmasi langsung ke pihak sekolah hingga kemudian, pihak sekolah menceritakan kejadian temuan terbongkarnya keberadaan grup WA pelajar berisi konten porno itu.
"Saya ditunjukkan konten-kontennya, ada 42 video porno yang disebar di grup itu, selain itu juga ada konten-konten ajakan mesum yang di bagikan di grup, hingga ajakan untuk tawuran," jelas Rozak.
Selain itu, konten yang juga ditemukan yakni adanya ejekan terhadap guru mereka sendiri, dimana foto salah satu guru diedit dengan menambahkan konten-konten porno sebagai bagian dari bahan lelucon.
"Kami temukan juga konten foto guru mereka sendiri diedit sedemikian rupa dengan menambahkan gambar kelamin pria pada dahinya," kata Rozak.
Saat ini, KPAD masih terus melakukan komunikasi kepada pihak sekolah untuk melakukan pendampingan terhadap pelajar yang tergabung dalam grup WA All Star.
"Kita telah komunikasi dengan pihak sekolah, sampai saat ini, 20 siswa yang sempat tergabung dalam grup harus menjalani konseling khusus oleh guru BK," katanya.
Sementara itu, empat orang siswa yang direkomendasikan untuk pindah sekolah, selanjutnya KPAD Kabupaten Bekasi akan melakukan konseling, sebab diketahui satu dari empat siswa yang direkomendasikan untuk pindah sekolah saat ini memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan.
"Tiga yang direkomendasikan untuk pindah sekolah saat ini telah melanjutkan sekolah di SMP lain, sementara satu orang masih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah, ini kita KPAD akan lakukan konseling terhadap mereka, dalam waktu dekat kita akan lakukan pertemuan secara khusus satu persatu," katanya.
Penulis: Yusuf Bachtiar