Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengemudi Transjakarta yang Lalai Saat Mengemudikan Bus Akan Dikenai Sanksi

Sebenarnya insiden kecelakan yang melibatkan bus Transjakarta tidak sepenuhnya terjadi karena kesalahan pengemudi busway.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengemudi Transjakarta yang Lalai Saat Mengemudikan Bus Akan Dikenai Sanksi
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Kecelakaan melibatkan bus Transjakarta dan pengendara motor. 

Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa bulan terakhir beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta. Selain menabrak separator pembatas busway, juga menabrak tiang jembatan penyeberangan orang (JPO).

PT Transjakarta berupaya meningkatkan evaluasi atas terjadinya insiden tersebut dengan memberikan sanksi tegas kepada pengemudi busway yang terbukti lalai saat bekerja hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

"Untuk pengawasan sudah menjadi program Jadi evaluasi bukan hanya dilakukan saat ada insiden. Setiap pelanggaran tentu ada sanksi. Bentuknya bervariasi, seperti surat teguran hingga pemberhentian," kata Kepala Humas PT Transjakarta, Wibowo, Minggu (14/10/2018).

Baca: Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas

Wibowo mengatakan, sebenarnya insiden kecelakan yang melibatkan bus Transjakarta tidak sepenuhnya terjadi karena kesalahan pengemudi busway.

Dia mencontohkan, dalam beberapa kejadian pengemudi busway menghindari kendaraan yang berada di jalur khusus busway.

Baca: Keluarga Tak Terima Anak Perempuannya Digauli, Sang Pacar Dieksekusi Hingga Tewas

Namun, jika dari pemeriksaan polisi adanya kelalainya yang dilakukan oleh pengemudi busway, pihak perusahaan tak segan untuk memberikan sanksi.

Berita Rekomendasi

"Kalau seperti yang disampaikan kepolisian beberapa waktu lalu, pengemudi kurang hati-hati pasti diberikan sanksi," katanya.

Selain itu, dalam perekrutan pengemudi busway kedepan pihaknya akan melakukan secara hati-hati, sehingga insiden kelalain pengemudi tidak akan terjadi.

Baca: Data Pengguna Facebook yang Diretas Hanya 29 Juta, Bukan 50 Juta

nantinya calon pengemudi busway tidak langsung berkesempat mengemudi ketika lolos seleksi, tapi harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

"Mereka tentu harus punya SIM B1 Umum, surat keterangan bebas narkoba, SKCK, surat keterangan sehat, banyak, sopir juga tidak langsung diberikan kesempatan mengemudi. Mereka harus mengikuti pelatihan dulu," katanya.

Baca: Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini

Untuk mensterilkan jalur busway dari kendaraan pribadi, pihaknya menempatkan petugas dan memasang portal.

"Kami sudah melakukan antisipasi dengan pemasangan separator, portal dan penempatan tugas. Namun kami tidak bisa menindak pelanggar karena hanya kepolisian yang punya wewenang tersebut," ucapnya.

Kasubdit Penega Hukum dan Pembinaan Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan bahwa kecelakan yang melibatkan Transjakarta pada tahun 2018 berjumlah 44 kali.

Namun jumla tersebut lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2017 lalu dimana mencapai 51 kali dalam satu tahun.

Menurutnya kecelakaan terjadi adanya human error. "Sebagian diantaranya human error, kurang konsentrasi," kata AKBP Budianto.

Pengamat Transportasi Deddy Herlambang mengatakan, manajemen Transjakarta perlu meningkatkan kualitas rekrutmen pengemudi.

Terlebih jika pengemudi yang melamar masuk adalah mantan pengemudi di perusahaan transportasi lain.

Menurut, Deddy para pengemudi Trasjakarta harus dirubah mentalnya seperti masinis dan pilot pesawat terbang dengan selalu menomorsatukan keselamatan.

Selain itu, menurut Deddy, manajemen Transjakarta juga perlu mengutamakan kesehatan dan waktu bekerja para pengemudi.

Menurutnya sistem seperti diterapkan di Kota Seoul sangat baik, karena dapat menjadi acuan bagi penyedia moda transportasi di Kota Jakarta dengan selalu memperhatikan kesehatan pengemudinya.

Di sana, jika pengemudi sudah melewati jam kerja, alat yang terpasang akan berbunyi dan pengemudi harus digantikan oleh yang lain.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas