Fahri Hamzah Minta Lapangan Tembak Dipindah, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan mengaku baru bisa bertindak dan melakukan perubahan revisi tata ruang pada 2019 mendatang.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernuru DKI Jakarta Anies Baswedan akan mempertimbangkan permintaan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, agar Lapangan Tembak Senayan direlokasi, setelah adanya insiden peluru nyasar ke gedung parlemen.
"Nanti kita lihat memang safety itu penting, apalagi tempat yang memiliki risiko seperti lapangan tembak," ujar Anies Baswedan di Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018).
Anies Baswedan berjanji segera melakukan pengecekan tata ruang, di mana lokasi lapangan tembak sangat dekat dengan gedung parlemen.
"Nanti kita akan cek secara tata ruang seperti apa," katanya.
Anies Baswedan mengaku baru bisa bertindak dan melakukan perubahan revisi tata ruang pada 2019 mendatang.
"2019 besok, tahun di mana kita melakukan revisi atas rencana tata ruang dan rencana wilayah, dan pada saat itulah kita bisa melakukan perubahan," tuturnya.
Baca: Bareskrim Polri Ungkap Kasus TPPU dan Saham Gelap Sebesar Rp 55 M
Insiden peluru nyasar ke Gedung DPR terjadi pada Senin (15/10/2018) sekitar pukul 14.30 WIB.
Peluru mengenai dua ruangan, yaitu ruangan 1313 milik anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnomo, dan ruangan 1601 milik anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai berlebihan usulan Ketua DPR Bambang Soesatyo agar Gedung DPR dipasangi kaca anti-peluru.
Politikus Partai Golkar itu mengusulkan pemasangan kaca anti-peluru, setelah dua ruang kerja anggota DPR tertembus peluru yang diduga dari Lapangan Tembak Senayan.
"Itu berlebihan," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Menurutnya, pemasangan kaca anti-peluru berlebihan karena harganya mahal.
Dia menyoroti mahalnya harga kaca anti-peluru, karena memasang di salah satu ruangan di rumahnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pengamanan dilakukan di Lapangan Tembak Senayan.