Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ipeh, Guru Honorer di Babelan Bekasi: Era Bupati Neneng Tidak Tampak Ada Perubahan

"Sudah kayak tidak ada pemerintahannya, sampah di mana-mana. Jalan rusak, pelayanan kelurahan atau kecamatan saja sulit."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ipeh, Guru Honorer di Babelan Bekasi: Era Bupati Neneng Tidak Tampak Ada Perubahan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin menggunakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/10/2018). KPK resmi menahan Neneng Hassanah terkait kasus dugaan suap perizinan proyek pembanguan Meikarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Reporter Warta Kota, Muhammad Azzam

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin ditetapkan tersangka setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Atas penangkapan itu, warga Kabupaten Bekasi mengaku tidak terkejut, malah sudah memprediksi Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal diobok-obok KPK.

Ipeh Nuriyati, warga Babelan Kabupaten Bekasi, mengatakan, era kepempimpinan Bupati Neneng tidak nampak perubahan pembangunan.

"Sudah kayak tidak ada pemerintahannya, sampah di mana-mana. Jalan rusak, pelayanan kelurahan atau kecamatan saja sulit. Dari dulu begitu saja, memang benar harus diganti Bupatin, eh akhirnya ditangkap KPK," kata Ipeh, Selasa (16/10/2018).

Baca: Inves 8,4 Juta Euro, Daimler AG Segera Operasikan Pusat Riset Truk Mercedes-Benz di Turki

Ipeh juga tidak habis pikir kemajuan pembangunan di Kabupaten Bekasi tidak terlihat. Padahal dilokasi itu banyak sekali pabrik maupun perusahan-perusahan besar.

"Ini kan tidak seimbang, wilayah yang dekat pengembang daerahnya bagus-bagus. Tapi kalau sudah pelosok kacau parah. Lihat Muara Gembong kayak enggak disentuh Pemkab sama sekali. Kerjanya apa ini bupati, sibuk bikin izin pengembang properti, nah kan ketangkap juga jadinya sama KPK," katanya.

Berita Rekomendasi

Ipeh yang merupakan guru honorer di Kabupaten Bekasi juga mengaku selama ini belum pernah merasakan kenaikan gaji yang signifikan.

Gaji guru honorer Rp 45.000 per hari. Jika para guru mengajar satu bulan penuh, 26 hari, pendapatan yang diterima berkisar Rp 1,2 juta

"Kami, guru honorer sudah sering demo, terakhir belum lama ini kami demo nginep-nginep sampai ada yang pingsan. Tetap saja sudah kayak orang budeg tuh bupati. Boro-boro naik status. Kami minta naikin gaji saja kebanyakan mikir, anggaran katanya enggak cukup, bohong bangat," katanya.

Sedangkan Nano Heryawan, warga Cibarusah, mengaku tidak terkejut dengan tertangkap tangan beberapa pejabat Kabupaten Bekasi oleh KPK.

Nano mengatakan, Pemkab Bekasi yang dipimpin oleh Neneng dua periode tidak nampak perubahan signifikan. Banyak jalan rusak yang tidak pernah kunjung diperbaiki.

"Lihat saja kalau main ke Kabupaten Bekasi, jalan banyak yang rusak dari awal Neneng menjabat juga sampai sekarang tidak juga dibenerin. Malah jalan depan rumah Neneng di Pabayuran itu mulus banget," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas