Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Minta Djarot Ngaca, Politisi PSI: Kok Bernada Negatif Ya?

Pria yang akran disapa Antoni ini menilai, pesan yang disampaikan Djarot bernada positif.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anies Minta Djarot Ngaca, Politisi PSI: Kok Bernada Negatif Ya?
Kompas.com/Jessi Carina
Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat peluncuran buku “Kebijakan Ahok” di Gedung Filateli, Kamis (16/8/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bernanda negatif terkait jangan terlalu lama 'menjomblo' yang disampaikan Djarot Saiful Hidayat.

Pria yang akran disapa Antoni ini menilai, pesan yang disampaikan Djarot bernada positif.

Sebab, gubernur dan wakil gubernur merupakan satu kesatuan.

"Saya kira maksud Pak Djarot baik ya, gubernur dan wakil gubernur adalah tandem, adalah seperti dua kaki yang berjalan, pasti pincang kalau cuma ada satu kaki, nah saya nggak tahu kenapa Mas Anies justru menanggapi secara negatif ya," ujar Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Baca: Setahun Pemerintahan Anies Baswedan, Djarot Saiful Hidayat: Selamat Bekerja, Jangan Lama-lama Jomblo

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini pun menilai, apa yang disampaikan Anies kepada Djarot tidak elok.

Djarot, kata Antoni, bermaksud baik dengan mengingatkan Anies agar tidak lama memimpin DKI Jakarta sendirian paska ditinggal Wagub Sandiaga Uno.

"Saya kira nggak baik, saya kira niat Pak Djarot sangat positif sekali lagi, Pak Djarot justru berharap supaya nggak 'jomblo', segera mungkin cepat dapat pasangan dan DKI ini bisa diurus secara baik," ungkap Antoni.

Berita Rekomendasi

Diketahui, Djarot meminta Anies tidak kelamaan 'menjomblo' setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri dari kursi Wagub DKI karena maju di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.

Anies pun membalas dan membandingkan posisinya dengan Djarot, yang pernah juga tak berpasangan ketika memimpin DKI setelah Ahok dipenjara.

"Udah berapa lama saya nggak ada wagub? Pak Djarot berapa lama nggak ada wagub? Berkaca dulu sebelum komentar," cetus Anies, Jumat (19/10/2018).

Dua partai pengusungnya, Gerindra dan PKS, hingga kini belum menemukan kata sepakat soal siapa yang dipilih menggantikan Sandiaga menjadi Wagub.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas