Tak Ditemui Perwakilan Grab, Mitra Pengemudi Nginap di Depan Gedung Lippo
Peserta aksi unjuk rasa dari Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) terpaksa harus menginap di depan gedung Lippo, Kuningan.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta aksi unjuk rasa dari Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) terpaksa harus menginap di depan gedung Lippo, Kuningan.
Keputusan itu diambil lantaran Grab enggan menemui mitra pengemudinya itu.
“Kami menyesalkan untuk yang kedua kalinya Ridzki (Ridzki Kramadibrata, Managing Director GRAB) lagi-lagi menolak untuk duduk bersama membahas aspirasi yang kami sampaikan,” ungkap Koordinator Aliando, Rantoni Sibarani, Rabu (14/11).
Dia menambahkan peserta aksi unjuk rasa berupaya tak menganggu kepentingan umum dengan memarkirkan kendaraan di lapangan IRTI Monas.
”Kami mematuhi hukum. Walaupun kami menginap di kantor Grab, tapi mobil anggota Aliando yang menginap diparkir di halaman parkir Monas agar tidak mengganggu masyarakat dan mematuhi aturan kepolisian,” terang dia.
Aksi Aliando kali ini sebenarnya ingin menyampaikan 9 poin aspirasi. Tapi dia hanya menekankan pada tiga poin saja.
Baca: Promo Tarif Grab Dinilai Paksa Mitra Pengemudi Tempuh Kilometer Lebih Jauh
Pertama tentang pembenahan sistem suspend berdasarkan klarifikasi kepada mitra driver. Kedua, menyusun standar pelayanan minimal (SPM) agar pelayanan yang diberikan pengemudi Grab kepada penumpang semakin
berkualitas.
Dan ketiga, perjanjian kemitraan antara aplikator dan mitra.
”Ridzki tidak merespons hal ini. Sedangkan GO-JEK menampung aspirasi kami dengan melakukan kesepakatan tertulis. Hal ini memberi harapan kepada kami untuk menjalin hubungan timbal balik yang positif,” kata Rantoni.
Sebelum berunjuk rasa ke Grab, Aliando memang penyampaian aspirasi yang sama ke kantor GO-JEK di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Di sana, mereka dterima perwakilan GO-JEK. ”Sebelumnya kami telah melakukan mediasi untuk mencari jalan tengah. Terkait tuntutan open suspend tanpa syarat, kami tegaskan bahwa hal tersebut merupakan tuntutan yang
dapat merugikan banyak pihak,” kata VP Corporate Affairs GO-JEK, Michael Say.
Dia menambahkan, semangat GO-JEK tetap berjuang untuk kesejahteraan mitra. ”Untuk itu, fokus kami saat ini adalah memperbaiki sistem suspensi yang lebih komperhensif dan prosesnya melibatkan rekan-rekan mitra,” jelasnya.
Michael menekankan GO-JEK mengajak mitra untuk ikutan kopdar yang rutin digelar sebagai media dialog dua arah.
”Sebagai wadah dialog, Kopdar merupakan cara yang baik dan efektif untuk melakukan diskusi dua arah langsung bersama manajemen GO-JEK,” tutup dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.