Djarot Ungkap Godaan Terberat yang Dihadapi Saat Pimpin DKI Jakarta Bersama Ahok
“Curhat sedikit ya, ujian terberat saya itu saat menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta,” kata Djarot.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Mantan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan ujian terberat saat memimpin ibu kota.
Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, ujian terberat kader partai sesungguhnya adalah ketika mendapat kekuasaan. Ujian itu pernah dia rasakan ketika memimpin DKI Jakarta.
“Curhat sedikit ya, ujian terberat saya itu saat menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta,” kata Djarot, yang merupakan Ketua DPP PDI Perjuangan.
Disampaikan Djarot dalam Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 dalam rangkaian Safari Kebangsaan Jilid II di Kantor DPC Cilacap, Minggu (25/11/2018) malam.
Hadir juga dalam acara Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua DPD Jateng, Bambang Wuryanto, dan sejumlah caleg dari Dapil setempat.
Baca: Sebar Hoaks Dari Ahok ke Jokowi, Admin Akun IG sr23_official Tak Sangka Ditangkap Polisi
Djarot bercerita, godaan terberat saat memimpin DKI itu salah satunya adalah jumlah APBD yang sangat besar, yakni Rp 73 triliun.
“Kalau saja saya dan Pak Ahok nakal, misalnya ambil 1 persen saja itu sudah Rp 730 miliar. Belum lagi dari perizinan macem-macem, setoran tempat hiburan malam, belum godaan wanita,” kata Djarot disambut tawa 2.000 kader Banteng yang hadir.
Baca: TERPOPULER: Lolos Passing Grade SKD? Cek Jadwal SKB CPNS 2018 dan Contoh Kasus Soal Tes
Namun, tegas Djarot, dia berhasil melawan godaan tersebut demi menjalankan mandat dari rakyat dengan penuh amanah.
“Untung iman kuat dan imron kuat. Kita sudah sepakat dengan Pak Ahok untuk katakan tidak!” tegas mantan Wali Kota Blitar ini.
Baca: Tuan Guru Bajang Kritik Keras Prabowo Subianto Soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem
Setelah sukses melawan godaan, kata Djarot, dia terus berkomitmen untuk memperhatikan rakyat Jakarta, dengan program Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, dan membangun taman-taman kota.
“Intinya terus melayani rakyat Jakarta tanpa membedakan apa sukunya, apa agamanya dan latar belakangnya,” kata Djarot disambut tepuk tangan para hadirin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.