Sekira 400 Warga di Kabupaten Tangerang Masih BAB Sembarangan
Artinya, ada sekira 400 ribu warga Kabupaten Tangerang yang masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS).
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Didin Smasudin mengungkapkan jajarannya tengah memberantas perilaku warganya yang masih buang air besar (BAB) sembarangan.
Dari data yang terkumpul, sebanyak 27,2 persen dari sekira 3,5 juta warga Kabupaten Tangerang belum memiliki saluran sanitasi yang baik.
Baca: Diduga Ini Penyebab Kecelakaan Maut Rombongan Santri di Tangerang
Sementara itu, ada sekira 72,8 persen warga yang sudah memiliki akses sanitasi yang baik di Kabupaten Tangerang, terutama pedesaan.
Artinya, ada sekira 400 ribu warga Kabupaten Tangerang yang masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS).
"Kita sudah lama mengatasi sanitasi, dari tahun 1990-an malah giatnya. Tapi tak bisa instan dan cepat karena banyak yang digarap dan jumlahnya besar," ujar Didin di Desa Kayu Bongkok, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Selasa (27/11/2018).
Ia menargetkan, dalam lima tahun ke depan sebanyak 90 persen masyarakat Kabupaten Tangerang bisa mendapatkan akses sanitasi yang layak.
Seperti memiliki toilet dilengkapi septiptank dirumahnya masing-masing.
"Tapi proses pendanaan tak bisa hanya mengandalkan APBD semata," kata Didin.
Ia menyebutkan, dalam lima tahun ke belakang Pemkab Kabupaten Tangerang telah membangun sebanyak 4.500 toilet beserta septiptank individu di rumah-rumah warganya.
Pembangunan itu dilakukan atas inisiasi Dinas Kesehatan dan Bappeda Kabupaten Tangerang.
"Rp 65 miliar APBD per tahun untuk sanitasi. Cukup besar. Belum dari APBN. Tapi kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan bisa," jelas dia.
Koordinator Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi menambahkan, terdapat 74 dari 274 desa atau kelurahan yang rawan sanitasi.
Ke-74 desa atau kelurahan tersebut, lanjut Erwin, umumnya berada di pesisir utara Laut Jawa (pantura).
Menurut dia, dalam menyediakan sanitasi yang layak untuk masyarakat, pemerintah tak bisa hanya sekadar membangun insfrastruktur.