Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Pengemudi Bajaj Unjuk Rasa di Depan Kantor Gubernur Anies, Pertanyakan Kelangkaan BBG

Para pengemudi bajaj tersebut mempertanyakan minimnya suplai bahan bakar gas di SPBG se-Jakarta

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ratusan Pengemudi Bajaj Unjuk Rasa di Depan Kantor Gubernur Anies, Pertanyakan Kelangkaan BBG
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Ratusan pengemudi bajaj melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pengemudi bajaj yang tergabung dalam Komunitas Bajaj DKI Jakarta (KBDJ) melangsungkan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur DKI, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Para pengemudi bajaj tersebut mempertanyakan minimnya suplai bahan bakar gas di SPBG se-Jakarta.

Baca: Sopir Bajaj di Jakarta Utara Mengeluh Sulitnya Dapatkan BBG

Mereka menyebut kelangkaan itu terjadi beberapa minggu terakhir. Bahkan, dari kelangkaan tersebut beberapa SPBG tutup karena tak ada pasokan dan berimbas pada terganggunya aktivitas mereka dalam mencari nafkah.

Bajaj-bajaj mereka diparkirkan pada sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Balai Kota DKI.

Tak berselang lama dari aksi yang dimulai pukul 9.30 WIB, tepatnya pada 9.45 WIB, perwakilan dari mereka dipersilakan masuk ke Balai Kota DKI untuk berdiskusi yang diterima langsung oleh Dishub DKI.

Adapun tuntutan mereka, yakni pertama, perbanyak stasiun pengisian (SPBG) di wilayah DKI Jakarta. Kedua, sediakan suplai gas untuk angkutan bajaj BBG. Ketiga, Pemda DKI harus memberikan subsidi seperti yang diterapkan pada bus kecil dan Jak Lingko.

Berita Rekomendasi

Salah seorang sopir bajaj Wijayadi yang ikut dalam aksi menyebut banyak SPBG tutup dengan alasan rusak. Sedangkan bila ada pun, mereka diharuskan mengantre selama berjam-jam.

Baca: Sudah di Dalam Bajaj, Seorang Polisi Masih Bisa Kena Jambret di Matraman

"Semua SPBG tutup. Alasannya rusak. Jadi menumpuk. Kalau mau isi bahan bakar antre berjam-jam," kata Wijayadi di lokasi, Jumat (30/11/2018).

"Sebenarnya SPBG di Jakarta ada banyak, kalau itu buka, ya ringan. cukup. Tapi tutup. Itu alasannya rusak. Makanya kita meminta dibenahi sama Pak Gubernur. Ini bagaimana," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas