Hujan Deras Akibatkan Plafon RSUD Ngudi Waluya Wlingi Blitar Ambrol
Hujan deras dua hari mengakibatkan plafon RSUD Ngudi Waluya Wlingi Blitar ambrol, Rabu sore (5/12/2018).
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Hujan deras dua hari mengakibatkan plafon RSUD Ngudi Waluya Wlingi Blitar ambrol, Rabu sore (5/12/2018).
Peristiwa ini sempat membuat karyawan dan pasien sempat panik. Itu karena plafon (asbes) yang ada di ruangan penyakit dalam (jantung dan paru-paru), ambrol hingga berserahkan ke lantai ruangan tersebut.
Meski tak ada korban jiwa karena ruangan itu lagi kosong atau tak ada pasien, namun kejadian yang tak terduga itu membuat gempar, terutama para pimpinan RS milik Pemkab Blitar tersebut.
Mereka ketakutan karena genteng yang ada di atas ruangan itu baru selesai dikerjakan lima hari lalu. Semula, gentengnya adalah multi roof dan saat ini diganti dengan spandek.
Belum diketahui penyebabnya. Namun dugaan awal, itu bukan karena gentingnya (spandek) melainkan karena hujan terlalu deras. Entah salah konstruksi atau ada penyebab lain, diduga talang cornya tak mampu menampung air hujan.
Akibatnya, air di talang cor itu tumpah ke plafon (asbes). Karena terus diguyur tumpahan air dari talang, sehingga plafon itu tak kuat menahannya, hingga akhirnya ambrol.
"Kami kaget karena mendengar suara dari kamar sebelah. Itu terjadi saat hujan deras. Nggak tahunya, plafon di kamar itu ambrol, sehingga airnya masuk ke beberapa ruangan," tutur salah seorang penunggu pasien yang enggan disebutkan namanya.
Bersamaan itu, banyak karyawan rumah sakit berdatangan ke ruangan itu, untuk mengantisipasi, agar peralatan medis yang ada di ruangan itu tak rusak.
Sebab, katanya, pecahan plafon berserahkan di seluruh ruangan itu, tak terkecuali mengenai tempat tidur pasien.
"Meski hanya terjadi di ruangan itu (ruangan 8 dan 9 atau ruangan penyakit dalam), namun kejadian itu membuat takut pasien yang ada di ruangan lainnya. Mereka khawatir, kejadian itu merembet ke ruangan lainnya," paparnya.
Memang, hujan pada dua hari kemarin cukup deras. Mungkin saja, ada kesalahan konstruksi atap, sehingga membuat talang cor tak mampu menambungnya.
"Sebetulnya, genting (spandek) itu baru selesai direhab lima hari lalu. Namun, entah apa yang terjadi, kok tiba-tiba ada musibah seperti itu. Wong, selama ini ya aman-aman saja saat genting lama (multi roof)," kata Gondo Suparno, Plt Wadir Keuangan RSUD Ngudi Waluya, Kamis (6/12/2018).
Untuk merehab genting itu, papar dia, anggarannya kecil atau cuma Rp 100 juta. Itu karena tak luas atau hanya sekitar 10 meter x 16 meter.
Anggarannya berasal dari dana pas (pendapatan asli rumah sakit). Memang rencananya, tahun depan (2019), ada rehab perbaikan plafon, namun keburu ada kejadian seperti ini.
"Untungnya, di ruangan itu (yang asbesnya ambrol) tak ada pasien," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hujan Deras Akibatkan Plafon RSUD Ngudi Waluya Wlingi Blitar Ambrol, Atap Baru 5 Hari Diganti
Baca: Gara-gara Hujan Deras Bedak Pemain Timnas Korsel Luntur Setelah Dikalahkan Indonesia