Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerindra bakal inisiatif undang balik PKS sekaligus menyerahkan surat keputusan (SK) penunjukan dua nama pengisi badan fit and proper test seleksi Wagub DKI pada Kamis (20/12) besok.

"Mungkin besok kita agendakan kamis ini," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif saat dihubungi, Senin (17/12/2018).

Dua nama yang ditunjuk Gerindra isi badan seleksi Wagub DKI itu yakni dirinya sendiri dan peneliti senior Siti Zuhro.

Sementara itu, Syarif menjelaskan perihal mengapa Gerindra kembali mengundang PKS. Padahal, Gerindra yang menginisiasi pertemuan dua partai pada 5 November lalu di DPD Gerindra saat jatah Wagub DKI diserahkan kepada partai pimpinan Sohibul Iman itu.

Baca: Habiskan Dana Rp 1,3 Triliun, Pengerjaan Stadion Papua Bangkit untuk PON 2020 Selesai April 2019

Sebab pada 4 Desember kemarin, sejatinya PKS telah menyerahkan undangan resmi pertemuan ke Gerindra. Namun gagal terjadi lantaran kubu partai berlambang kepala burung garuda itu tengah menjalani kegiatan bimbingan teknis di Semarang, Jawa Tengah.

Baca: Pengamat Curiga Ribut Soal Kotak Suara Kardus Hanya untuk Mengalihkan Isu

Undangan yang kedua kalinya dari Gerindra dimaksudkan selain untuk menebus kegagalan pertemuan bulan ini, juga dalam rangka mendiskusikan soal kerangka kerja dan timeline penugasan badan fit and proper test.

"Iya kita kan mau mendiskusikan soal kerangka kerjanya, timelinenya," jelas dia.

Syarif menyatakan Gerindra kali ini memiliki keseriusan untuk melanjutkan pembahasan proses Wagub DKI. Maka itu pihaknya akan segera mengirim SK tersebut ke PKS untuk ditandatangani.

Sementara menanggapi PKS yang masih belum memberikan SK nama pengisi badan seleksi ke Gerindra Syarif enggan menyebut kubu sebelah tak serius.

Dia menilai PKS masih belum punya waktu untuk mengirimkan SK soal dua nama tersebut.

"Saya nggak mau nyebut begitu. Mungkin waktunya kali belum ketemu," ujarnya.

"Rencana besok kita inisiatif kirim surat namanya dari dua nama Gerindra kita kirim ke PKS. Waktu itu kan disepakati kita minta PKS kirim ke kami," pungkas Syarif.