Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pasokan Pangan Aman

stabilitas inflasi di DKI Jakarta akan terus dijaga serta dituangkan ke dalam bentuk roadmap pengendalian inflasi.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Sanusi
zoom-in Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pasokan Pangan Aman
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, pasokan kebutuhan untuk masyarakat di Jakarta khususnya pangan dalam kondisi terjaga dan aman.

Baik untuk kebutuhan beras, daging, telur, dan lain-lain.

“Kemudian juga terkait inflasi, insya Allah inflasi stabil dan dalam jangka panjang kita akan mencari solusi-solusi memastikan bahwa pasokan kebutuhan pangan di Jakarta terjamin dengan baik,” kata Anies, usai meggelar High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kamis (20/12/2018).

Lebih lanjut mengenai inflasi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Trisno Nugroho menjelaskan, inflasi di DKI Jakarta sampai dengan November 2018 terjaga dan tetap mendukung sasaran inflasi nasional 3,5 persen, kurang lebih 1 persen.

Pada November 2018, menurut Trisno, tingkat inflasi DKI Jakarta tercatat sebesar 0,30 persen (mtm) atau 3,33 persen (yoy).

Hal ini didukung oleh stabilitas harga-harga pangan di Ibu Kota, serta tarif transportasi di Ibu Kota.

“Secara umum, stabilitas inflasi Ibu Kota berdampak besar bagi terjaganya inflasi Indonesia secara keseluruhan, karena bobot DKI Jakarta yang mencapai 20,15 persen pada inflasi nasional,” jelas Trosno.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, menurut Trisno, stabilitas inflasi di DKI Jakarta akan terus dijaga serta dituangkan ke dalam bentuk roadmap pengendalian inflasi.

Roadmap tersebut dikatakan Trisno akan disusun oleh Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta untuk periode 2019-2021 yang menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai proram pengendalian inflasi di Jakarta.

“Roadmap TPID DKI Jakarta tetap mendukung 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif,” ucap Trisno.

Di sisi lain, terkait kecukupan stok pangan, Plt Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati menjelaskan, kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya ditandai dengan adanya permintaan peningkatan bahan pangan, mulai dari 5 sampai 7 persen.

Sejauh ini, menurut Sri, Pemprov DKI Jakarta sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan stok pangan.

“Kita sudah antisipasi, sebagai contoh beras kita prediksi dengan kenaikan permintaan menjadi sekitar 3.200 ton. Food Station sudah siap stok di Pasar Beras Induk Cipinang untuk saat ini sudah ada 53.279 ton dan Food Station sendiri punya stok di 12.351 ton beras. Di bulog DKI Jakarta, punya stok 376320 ton beras," jelas Sri.

Dari sisi daging sapi, Sri menjelaskan kebutuhan sehari-hari akan komoditi tersebut sebanyak 170 ton. Diprediksi akan ada kenaikan 5-7 persen komoditi.

Untuk mengantisipasinya, BUMD Dharma Jaya sudah menyiapkan 32 ton stok daging sapi di Dharma Jaya. Tersedia pula 1.943 ekor untuk stok sapi hidup. Bulog pun memiliki stok daging kerbau sebanyak 3.921 ton.

“Demikian juga cabai merah dengan kebutuhan biasa 120 ton per hari. Kita juga sudah siapkan di Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 90-100 ton. Bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 120-140 ton. Bawang putih sangat kita pantau, kebutuhan per hari biasa 90 ton, diprediksi ada kenaikan menjadi 100 ton," jelas Sri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas