Kapolres Metro Jaksel Prediksi Angka Kriminalitas di Tahun Depan Tetap Tinggi
Angka kriminalitas di Jakarta Selatan sepanjang 2018 mengalami penurunan sebesar 28 persen sebelumnya dari sebesar 2277 kasus dari 312 kasus
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kriminalitas di Jakarta Selatan sepanjang 2018 mengalami penurunan sebesar 28 persen dibanding tahun sebelumnya dari sebesar 2277 kasus dari 3125 kasus.
Penyalahgunaan narkotika masih menjadi kasus terbesar dengan 571 kasus disusul pencurian dengan pemberatan sebanyak 204 kasus, aniaya berat 99 kasus, pencurian kendaraan bermotor 94 kasus dan sejumlah kasus lain.
"Dari sisi kasus sepanjang ini mengalami penurunan namun dari segi pengungkapan justru naik sebesar 20 persen yakni sebanyak 1802 kasus. Ini bukti bahwa kami serius menangani persoalan kriminalitas di wilayah hukum Jakarta Selatan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar di Mapolrestro Jaksel, Sabtu (30/12/2018).
Kapolres juga mengungkapkan kerja keras timnya dalam mengungkap sejumlah kasus menonjol yang menjadi perhatian media-media nasional.
Salah satunya kasus pembunuhan pensiunan TNI Angkatan Laut di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan pada April 2018 dimana pelaku bisa ditangkap dan sudah menjalani vonis 12 tahun.
Kasus menonjol selanjutnya adalah pengungkapan penipuan dengan pelaku bermodus mengaku sebagai jenderal.
Bahkan, pelaku nekat hendak menipu penyidik di Polres Jaksel untuk mengintervensi penanganan sebuah kasus. Jenderal gadungan ini kemudian diamankan di daerah Serang, Banten.
Kasus lain yang sempat menghebohkan jagad pemberitaan nasional yakni pembunuhan terhadap pemandu lagu di rumah kos di Mampang Prapatan pada November lalu.
Baca: Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Kebagusan City, Polisi Temukan Fakta Baru, Pelaku yang Janji
Saat itu, jenazah korban bernama Ciktuti Iin Puspita (22) ditemukan di dalam lemari dalam kondisi membusuk. Di hari sama saat jenazah itu ditemukan, polisi berhasik meringkus sejoli pelaku pembunuh dalam pelariannya di daerah Jambi.
"Yang masih hangat kasus pembunuhan modus prostitusi online di Apartemen Kebagusan City pertengahan Desember. Pelaku juga kami tangkap dalam tempo cukup cepat sejak jenazah korban ditemukan meninggal di dalam kamar apartemen," ujar Kombes Indra.
Kombes Indra memprediksi, angka kriminalitas di Jaksel pada 2019 masih akan cukup tinggi selama Jakarta masih menjadi kota tujuan utama bagi masyarakat yang hendak mengadu nasib.
Arus urbanisasi yang deras kata kapolres mendorong terjadinya pengangguran dan kemiskinan kota.
"Dari sejumlah aksi kejahatan tersebut, faktor ekonomi masih mendominasi. Ada yang memang kondisi ekonomi kurang mampu sehingga mereka melakukan kejahatan. Adapula yang ingin memperkaya diri misalkan pengedar atau bandar narkoba," ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali yang hadir dalam kegiatan itu mengapresiasi upaya kepolisian dalam menciptakan kemananan dan ketertiban di wilayah Jakarta Selatan.
Marullah juga menyoroti terkait kemiskinan dan pengangguran yang menjadi salah satu faktor pendorong orang melakukan tindak kejahatan.
Ia menyebut, Pemprov DKI Jakarta sudah dan akan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan seluasnya agar angka pengangguran turun.
"Sejumlah program pak gubernur sejak awal fokusnya memang untuk itu, mengangkat kemiskinan dan pengangguran. Upaya lain yang kami lakukan yakni dengan pembangunan karakter masyarakat melalui program-program agama, sosial hingga seni dan budaya," ungkap Marullah.