Ingin Rasakan Gaji, Sopir Angkot di Bekasi Minat Jadi Sopir Bus Transpatriot
Sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bekasi mulai melirik menjadi sopir armada Transpatriot milik pemerintah daerah.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bekasi mulai melirik menjadi sopir armada Transpatriot milik pemerintah daerah.
Selain armada yang dikemudikan lebih nyaman dan aman, mereka tidak perlu pusing memikirkan uang sewa untuk dibawa pulang karena upah yang diberikan berupa gaji setiap bulan.
"Sebenarnya mau menjadi sopir yang digaji kayak sopir Transpatriot tapi mentok di ijazah atau persyaratan lain," ujar Dana (52) sopir angkot K-15A jurusan Pondok Ungu Permai-Terminal Bekasi pada Senin (7/1/2018).
Dana mengatakan, bakal mencoba peruntungan dengan mendaftarkan diri menjadi sopir Transpatriot. Bila usahanya gagal, kemungkinan dia bakal menjadi sopir angkot miliknya ini.
"Daripada nanti nganggur, yah paling kembali lagi jadi sopir angkot," katanya.
Dana mengaku ingin menjadi sopir Transpatriot karena sejak beberapa bulan lalu pendapatannya kian terkikis. Hal ini dipicu kian masifnya keberadaan angkutan online, ditambah peluncuran TransPatriot milik pemerintah daerah.
Saat ini, kata dia, setoran rata-rata angkot di Kota Bekasi sekitar Rp 80.000 per hari. Sementara, pendapatan para sopir angkot berkisar Rp 100.000-150.000 per hari.
"Seringnya dapat setoran di bawah Rp 80.000, yah buat tutup setoran aja masih kurang," ungkapnya.
Baca: Bupatinya Ditangkap KPK, Sopir Angkot di Cianjur Adakan Syukuran
Sementara itu, sopir angkot K-19, Ahmad Fauzi (23) berharap agar pemerintah bisa menurunkan persyaratan untuk calon sopir Transpatriot. Sebab pemerintah mematok usia calon sopir TransPatriot minimal 30 sampai 60 tahun.
"Kalau bisa diturunkan biar saya bisa ikut melamar juga," kata Fauzi.
Meski demikian, dibanding Dana Fauzi sebetulnya lebih beruntung. Dia mengaku masih bisa menutup setoran Rp 80.000 per hari, karena pendapatannya bisa mencapai Rp 150.000-Rp 200.000 per hari.
Sementara itu Juru Bicara Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP), Iqbal Daut mengatakan minimal usia calon sopir Transpatriot adalah 30-60 tahun. Pihaknya sengaja mematok usia sebesar itu karena selain berpengalaman, usia tersebut juga dianggap matang sehingga mampu menguasai keadaan bila terjadi hal yang tidak diinginkan saat bekerja.
"Sistem perekrutan calon sopir dilakukan dengan terbuka dan ketat, karena yang armada yang dikemudikan ini milik pemerintah dan apalagi yang dibawa adalah penumpang," kata Iqbal.