Prasetyo Minta Gerindra dan PKS Segera Putuskan Cawagub Pendamping Anies Baswedan
Prasetyo datang ke KPK bertujuan untuk melaporkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2018.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Partai Gerindra dan PKS segera memutuskan calon wakil gubernur pendamping Anies Baswedan.
"Katanya hari ini mau ke fraksi kami PDI Perjuangan, silakan saja buka visi misi dia. Masalah Jakarta ini bukan hal yang gampang ya. Masalahnya 'complicated' dan saya juga kasihan dengan Pak Anies," ujar Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).
Prasetyo datang ke KPK bertujuan untuk melaporkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2018.
Ia mengatakan, jika dua partai tersebut sudah mengajukan nama yang diusung, maka akan ada surat yang dikirim ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Nanti kalau surat dari pengusungnya, Gerindra dan PKS, sudah ke Pak Gubernur, pasti ke saya. Di situ ada pembahasan di DPRD harus kuorum karena menyebut nama, terbuka tertutup, nah nanti diatur," kata Prasetyo.
Baca: Mahasiswa UBM yang Bunuh Diri Dikenal Tertutup
Prasetyo mengaku sampai saat ini belum tahu nama yang akan diusung dari dua partai itu.
"Saya tahu nama dari media. Saya rasa saya sudah minta ke Fraksi Gerindra dan PKS cepat lah karena sudah hampir empat bulan kursi Wagub DKI kosong," ucapnya.
Hari ini PKS dan Gerindra kembali menggelar rapat dengan tim panelis fit and proper test calon wagub DKI di Hotel Aryaduta.
Sebelumnya mereka sepakat menetapkan target penyerahan nama calon wagub DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 11 Februari mendatang.
Nantinya, ketiga nama kandidat calon wagub DKI akan melalui proses uji kelayakan dan kepatutan untuk dikerucutkan menjadi dua nama setelah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
Dua nama itu akan diserahkan kepada Anies. Terdapat tiga kandidat yang berasal dari PKS, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.