Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Kemakmuran di Depok yang Rawan Kriminalitas: Perampokan hingga Pencurian Motor

Kasus curat teranyar menimpa outlet Bata pada Jumat (25/1/2019) dini hari dengan kerugian mencapai puluhan juta

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jalan Kemakmuran di Depok yang Rawan Kriminalitas: Perampokan hingga Pencurian Motor
The Independent
Ilustrasi pencuri 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Jalan Kemakmuran Kecamatan Sukmajaya tempat puluhan rumah toko (Ruko) beroperasi dikenal rawan tindak pencurian disertai pemberatan (Curat) oleh sejumlah pengusaha dan pegawai toko.

Kasus curat teranyar menimpa outlet Bata pada Jumat (25/1/2019) dini hari dengan kerugian mencapai puluhan juta, sebelumnya, di bulan November 2018 lalu sepeda motor raib.

Pengecer khusus outlet Bata Jalan Kemakmuran Nurhasanah selaku korban mengatakan sepeda motornya raib saat dia dan pegawai Bata lainnya menunaikan salat Magrib.

"Jalan Kemakmuran ini memang rawan banget, November 2018 lalu motor saya hilang pas ditinggal salat Magrib. Sudah laporan ke Polsek Sukmajaya, tapi sampai sekarang pelakunya belum tertangkap juga," kata Nurhasanah di Sukmajaya, Depok, Minggu (27/1/2019).

Baca: Jelang Pernikahan Ahok-Puput, Nathania Purnama Singgung Eksploitasi Keluarga

Hanya berselang satu pekan dari kejadian itu, tiga handphone milik pegawai Ayam Gepuk Pak Gembus yang letaknya tepat di sebelah outlet Bata raib entah digondol siapa.

Masih di pekan yang sama bulan November, pegawai satu warung Seafood di Jalan Kemakmuran nyaris kehilangan handphonenya, meski akhirnya pelaku gagal diringkus.

Berita Rekomendasi

"Satu minggu habis motor saya hilang, tiga handphone pegawai Ayam Gepuk sebelah dicuri juga. Pegawai warung Seafood dekat sini yang nyaris kecurian handphonenya. Semua sudah laporan ke Polsek, tapi setahu saya pelaku enggak tertangkap," ujarnya.

Hebatnya, Nurhasanah menjelaskan bahwa semua aksi pencurian itu terjadi saat jam kerja, bukan pada dini hari seperti yang menimpa outlet Bata kemarin.

Pernyataan Nurhasanah dibenarkan Gilang Pratama (19) yang pertama mendapati tempat kerjanya disatroni garong pada Jumat (25/1/2019) sekira pukul 07.30 WIB.

Dua pekan sebelum tempat kerjanya disatroni garong, Gilang menyebut apotek depan outlet Bata jadi korban garong yang menenteng pistol dan terjadi di siang hari.

"Memang rawan banget, pegawai antar ruko di sini kan saling kenal, jadi pasti cerita kalau ada kejadian terbaru. Dua minggu lalu apotek depan dirampok pas siang-siang. Sekitar jam 11 siang lah, pelakunya bawa pistol," ucap Gilang.

Kala itu, dua ruko yang mengapit apotek bahkan beroperasi, satu pegawai Bata pun melihat pelaku meski tak sadar kalau yang dilihatnya merupakan tindak Curat.

Lantaran apoteker diancam pistol, Gilang mengatakan korban tak dapat berteriak atau melawan sampai akhirnya pelaku tancap gas melarikan diri.

"Waktu kejadian apotekernya cuman sendiri, karena diancam pistol dia enggak berani teriak. Padahal ruko samping kanan/kirinya buka, pegawai Bata juga lihat pelakunya. Tapi kan dia enggak tahu kalau itu pelaku," lanjut dia.

Mengenai tempat kerjanya, Gilang menuturkan pertengahan tahun 2018 lalu gembok rolling door ukuran besar pernah digergaji meski tak sampai berhasil membuka rolling door.

Pasalnya outlet Bata memasang tujuh gembok di rolling door, nahas upaya itu tak berhasil mencegah garong yang masuk lewat cara menjebol jendela lantai dua sisi kiri outlet.

"Tahun lalu satu gembok di rolling door pernah digergaji, untungnya gembok yang dipasang ada banyak jadi walaupun satu digergaji enggak bisa jebol rolling door. Kalau yang kemarin pelakunya masuk lewat jendela, engsel jendela lantai dua dicopot," sambung Gilang.

Sebelumnya, Alfamart di Jalan Keadilan yang jaraknya tak sampai satu setengah jam dari outlet Bata dan masih termasuk wilayah Kecamatan Sukmajaya jadi korban garong yang beraksi pada Selasa (25/12/2018) sekira pukul 22.00 WIB lalu.

Tak hanya berhasil menggasak Rp 30 juta dari brankas, pelaku yang menenteng pistol dan pisau dapur itu menyekap tiga pegawai, yakni Elsa Setiawati (25), Wahyu Bimantoro (22), dan Meliyanasari (19).

Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto pernah membenarkan bahwa Curat, pencurian disertai kekerasan (Curas), dan Curanmor termasuk kejahatan jalanan menonjol di Depok dan belum berhasil diungkap jajarannya.

Namun saat ditemui usai jumpa pers Kaleidoskop di Aula Atmani Adhi Wedhana Mapolresta Depok, Didik tak menjelaskan berapa jumlah kasus yang belum terselesaikan.

Dia hanya menjelaskan bahwa yang jadi kendala penyidik dalam mengungkap kasus adalah minimnya bareng bukti yang ditinggalkan para pelaku.

"Perkara yang menonjol itu Curas, Curat, Curanmor. Ini kejahatan yang paling banyak terjadi. Intinya kita di dalam mengungkap berdasarkan bukti. Semakin cepat kita mengumpulkan bukti, maka akan semakin cepat kita mengungkap," kata Didik, Sabtu (29/12/2018).

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas