Wayangan di Permukiman Padat, Caleg Rocker PDIP Berjanji Wakafkan Gaji untuk Koperasi
Pada Sabtu (2/2/2019) malam, Pulung menghadiri pertunjukan wayang di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Calon anggota legislatif (caleg) terus menggenjot sosialisasi seiring makin dekatnya Pemilu 2019. Politikus muda PDI Perjuangan yang juga caleg DPR di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III, Pulung Agustanto melakukan sosialisasi secara maraton selama dua hari berturut-turut untuk mendekati pemilih.
Pada Sabtu (2/2/2019) malam, Pulung menghadiri pertunjukan wayang di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Selanjutnya Minggu (3/2/2019), politikus berjuluk caleg rocker itu menggelar konsolidasi dengan 819 anggota Relawan Pulung Menang (RPM) dari Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Wayangan semalam suntuk dengan dalang Ki Warseno Slank itu menampilkan lakon Pulunggana. Kisahnya tentang pertapaan Bima demi memperoleh wahyu pulunggana untuk memperbaiki keadaan Astinapura.
Pergelaran wayang itu digelar di tengah-tengah permukiman padat yang sebagian besar warganya beraktivitas sebagai perajin tahu dan tempe. Pulung tak sekadar hadir, tetapi juga ikut tampil meramaikan pertunjukan saat wayangan memasuki babak goro-goro.
Ki Warseno dalam sesi dialog mengaku mendapat titipan pertanyaan dari tokoh masyarakat Semanan tentang kepedulian caleg terhadap kelangsungan industri tahu dan tempe ke depan. Sebab, di daerah Semanan juga ada Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti).
“Saya minta ada perkembangan usaha tahu dan tempe ke depan,” ujar Warseno menyampaikan pertanyaan titipan warga.
Pulung yang mengawali sambutannya dengan bahasa kromo inggil mengatakan, dirinya selama belasan tahun bergerak di bidang usaha. “Pengusaha ekonomi lemah,” tuturnya.
Penampilan Pulung saat wayangan itu tampak beda dibandingkan ketika menghadiri konsolidasi relawan. Pulung terlihat berbatik dan mengenakan belangkon khas Yogyakarta berwarna merah.
Cucu kiai ternama di Muntilan, Magelang itu menceritakan ikhtiarnya pada Pemilu 2014 ketika maju sebagai caleg PDIP di Yogyakarta. Meraih sekitar 98 ribu suara, kala itu Pulung tak berhasil lolos ke Senayan.
Kini, mantan penyiar radio ternama di Yogyakarta itu pindah dapil ke DKI III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. “Mboten punapa, sanajan pendeng gepeng tetep banteng (tidak mengapa, meskipun sudah terhimpit dan sulit tetap konsisten bersama PDIP, red),” ujar Pulung mengundang aplaus ribuan penonton wayang.
Selain itu, Pulung juga mengungkapkan niatnya membentuk koperasi. Namun, untuk sementara koperasi yang akan dirintisnya belum bergerak di bidang usaha tahu dan tempe.
“Nanti bersama RPM mendirikan koperasi voucer pulsa listrik dan ponsel. Modalnya dari gaji saya sebagai anggota DPR,” kata Pulung kembali mengundang aplaus.
Nantinya, kata Pulung, koperasi itu pula yang akan mengikat silaturahminya dengan konstituen. Ki Warseno pun menimpali. “Insyaallah Gusti Allah rida,” ujar dalang bernama asli Warseno Hardjodarsono itu.
Jelang akhir sambutan, Pulung mengajak warga Semanan memenangkan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. “Karena Pak Jokowi itu orang baik,” katanya.
Setelah mengakhiri sambutan, Pulung menyanyi. Tembang pilihannya adalah Sewu Kuto karya Didi Kempot.
Adapun pada konsolidasi RPM Kecamatan Kembangan, Pulung juga meminta relawan pendukungnya terus bergerak dari pintu ke pintu atau door to door. Pulung meminta RPM tak hanya mengampanyekan dirinya, tetapi juga Jokowi - Ma’ruf dengan strategi microtargeting yang menyasar perorangan.
“Pak Jokowi di luar negeri dibanggakan, tetapi di dalam negeri difitnah, dibilang kafir. Padahal Pak Jokowi masuk 50 muslim paling berpengaruh di dunia. Jadi jangan lelah mengampanyekan Jokowi sekali lagi,” tuturnya.