Murid Berkebutuhan Khusus Diduga Alami Kekerasan dan Diintervensi Sekolah
"Harusnya anak didampingi orangtua, tapi tiba-tiba pulang bawa surat pernyataan," kata Sugih
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sugih, orangtua dari anak berkebutuhan khusus, JMH (11) mempertanyakan surat pernyataan tentang tidak adanya kasus dugaan kekerasan yang dialami anaknya di sekolah.
Sugih memperkirakan sang anak telah diintervensi oleh pihak sekolah.
Baca: Video Viral Guru Tempeleng Siswa SMP di Rote Ndao NTT, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Hal ini terungkap usai pulang sekolah Senin (11/2/2019), JMH (11) tiba-tiba membawa surat pernyataan tentang tidak adanya kasus kekerasan yang ia alami dari guru.
"Ini jelas intervensi karena tidak ada, saya sebagai orangtua saat anak membuat surat pernyataan. Harusnya anak didampingi orangtua, tapi tiba-tiba pulang bawa surat pernyataan," kata Sugih, Selasa (12/2/2019).
Tidak hanya itu, kata dia, yang membuat Sugih terkejut adalah sekolah justru memutar balikan fakta yang terjadi.
Di dalam surat pernyataan itu disebutkan, JMH mengalami luka akibat terjatuh di tangga sekolah dan dijahili oleh temannya berinisial M.
Baca: Sopir Taksi Gantung Diri Gara-gara Utang: Jebakan Setan Pinjaman Online dan Pesan untuk Rentenir
Bahkan di surat pernyataan itu, Sugih disebut telah mencubit JMH sampai mengalami luka.
"Ayah maaf yah, ayah cubit aku," kata Sugih seperti yang diungkapkan JMH.
Mendengar ucapan sang anak, Sugih lantas terheran.
Dia bingung apa yang dilakukan sekolah saat anaknya belajar pada Senin (1/2/2019).
"Bagaimana ceritanya, saya mau membela anak tapi malah saya yang dituduh menganiaya dia. Saya nggak pernah menganiaya anak saya sendiri yang spesial (autis) ini," kata Sugih.
Merasa ada yang tidak wajar, Sugih kembali menanyakan soal pembuatan surat pernyataan itu.
Setelah beberapa kali ditanya, JMH mengakui bahwa ia diminta oleh pihak sekolah untuk membuat surat tersebut.
"Sekolah harusnya tidak boleh seperti ini, kan mereka tahu anak saya berkebutuhan khusus. Harusnya panggil saya, tapi anak saya yang justru bikin surat pernyataan," jelasnya.
Baca: Kasus Oknum Guru Pukul Dua Siswa di Bendosari Sukoharjo Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Seorang murid kelas III sekolah dasar (SD) swasta berkebutuhan khusus di wilayah Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, diduga dianiaya guru.
Akibatnya, bocah laki-laki ini mengalami luka lebam di bagian kaki kanan dan kirinya.
Penulis : Fitriyandi Al Fajri
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Murid Berkebutuhan Khusus Diduga Diintervensi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.