Sebanyak 21 Pasar di Jakarta akan Direvitalisasi Mulai Tahun Ini
Program revitalisasi ini merupakan salah satu dukungan Pasar Jaya mewujudkan hunian murah bagi masyarakat tidak mampu
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perumda Pasar Jaya siap mendukung program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mewujudkan program hunian dengan DP 0 rupiah.
Dari 153 pasar yang dimiliki, terdapat 147 pasar aktif yang dikelola.
Dari jumlah tersebut, 21 di antaranya akan direvitalisasi mulai tahun ini.
Program revitalisasi ini merupakan salah satu dukungan Pasar Jaya mewujudkan hunian murah bagi masyarakat tidak mampu.
Ketua Dewan Pengawas Perumda Pasar Jaya, Rikrik Rizkiyana, mengatakan, program DP 0% yang dicanangkan gubernur sangat berkaitan dengan rencana revitalisasi pasar.
Akan muncul rusun-rusun murah yang bermanfaat untuk para pedagang pasar dan memudahkan mobilitas mereka dalam bekerja.
“Bayangkan mereka (pedagang) tinggal di atasnya (hunian bertingkat tinggi). Mereka bisa tinggal di sana, bekerja di sana, dan berkegiatan di sana karena di bawahnya pasar. Utamanya juga memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM agar usaha mereka mudah, termasuk memeroleh tempat tinggal,” jelas Rikrik.
Menurut Rikrik, revitalisasi paling banyak dilakukan di Jakarta Utara. Sisanya juga ada di Pasar Minggu, Pasar Karet Pedurenan, Pasar Mampang Prapatan, dan Pasar Rawamangun.
Untuk pasar yang lebih banyak komersialnya akan diintegrasikan dengan permukiman, rusunawa, rusunami, hotel, perkantoran, dan sebagainya.
Revitalisasi pasar ini mendorong Pasar Jaya untuk terus berbenah, artinya, dengan rencana pembangunan hunian DP nol rupiah di area pasar, kondisi pasar yang bersih dan sehat juga harus diwujudkan.
Hal ini sesuai dengan tema kampanye #2019PasarBersihSehat yang dicanangkan bulan lalu.
“Ke depan artinya gedung-gedung tinggi ada dibangun di area pasar. Sementara di beberapa lokasi pasar, misalnya, ada eskalator yang tidak berfungsi karena kotor. Kotor membuat properti rusak dan daerah menjadi kumuh. Ini tidak boleh terjadi. Kondisi ini yang harus dibenahi agar semuanya nyaman,” kata Rikrik.
Untuk mencegah hal tersebut, Dewan Pengawas Perumda Pasar Jaya akan melakukan tugas pengawasan lebih intensif, termasuk mengawasi pekerjaan kepala pasar dan vendor-vendor di pasar, melakukan penilaian terkait kebersihan pasar, termasuk pemasangan CCTV di pasar-pasar.
Konsep revitalisasi 21 pasar tersebut salah satunya dilakukan dengan cara mengoptimalisasi ruang dan lahan yang ada.
Misalnya pasar modern dari sisi fasilitasnya, sementara basisnya tradisional karena bisa menampung banyak UMKM.
Terkait kerja sama pembiayaan revitalisasi, dan termasuk pembangunan hunian, Perumda Pasar Jaya membuka peluang bekerjasama dengan swasta supaya tidak memberi banyak beban ke APBD.
“(Kerja sama pembiayaan) bisa dilakukan kerja sama dengan pihak swasta. Kerja sama ini dibutuhkan tidak hanya terkait dengan kebutuhan pendanaan saja. Artinya pihak swasta bisa ikut membangun, karena jika hanya mengandalkan APBD ini akan menjadi beban. Berapa biayanya, itu tentu tergantung dari hasil studi kelayakan yang akan dimulai tahun ini,” tutup Rikrik.