Fakta-Fakta Ledakan yang Hebohkan Debat Capres, Bukan Bom Tapi Petasan, Rusak Pohon, Mobil dan Motor
Suara ledakan kencang membuat heboh penonton debat calon presiden di Parkir Timur, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (17/2/2019) malam.
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara ledakan kencang membuat heboh penonton debat calon presiden di Parkir Timur, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (17/2/2019) malam.
Ledakan di taman depan Stadion Aquatic membuat penonton debat capres melalui layar lebar berhamburan sampai mereka berteriak ketakutan.
Saksi mata di lokasi menyebut ledakan tersebut terdengar seperti bom? Polisi pun langsung mensterilkan lokasi dan melakukan penyelidikan.
Diketahui, ledakan terjadi ketika calon presiden 01 Joko Widodo memaparkan visi misi di dalam gedung berlangsungnya debat.
Berikut TribunJakarta.com himpun sejumlah fakta tentang ledakan yang membuat heboh dan mengundang komentar Jokowi dan Prabowo setelah debat.
Baca: Ini Kata BIN soal Ledakan di Dekat Lokasi Debat Capres
Ledakan di ring empat
Ledakan keras terdengar kencang hingga radius ratusan meter.
Polisi menyebut ledakan terjadi di ring empat.
Sontak, ratusan penonton yang hadir di acara nobar pun langsung berlari.
Sebagian terlihat panik, dan sebagian lagi menangis.
"Itu apa kencang banget suaranya kayak bom," ujar seorang penonton panik sambil berlari, Minggu (17/2/2019).

Diduga dilempar dari mobil
Sejumlah saksi mata yang berjarak hanya beberapa meter dari lokasi menuturkan ledakan hanya sekali terdengar.
Rendi (30) pendukung dari Seknas Jokowi Kota Depok menuturkan, dirinya hanya berjarak sekira 10 meter dari ledakan tersebut.
"Saya habis beli rokok, tiba-tiba pas jalan lewat bunderan yang depan Istora langsung meledak, dari dalam kardus yang ada di dalam plastik warna putih," ujar Rendi terbata-bata, Minggu (17/2/2019).
Posisi plastik tersebut berada di bawah dan tercampur di tumpukan sampah plastik.

"Posisinya udah di bawah, nyaru sama sampah. Pas saya lewat meledak, radius lima sampai 10 meterlah," sambung Rendi.