Empat Korban Ledakan Mal Taman Anggrek Masih Dirawat di Rumah Sakit
"Saat ini masih ada empat orang yang masih dirawat RS Royal Taruma, satu diantaranya patah tulang kaki bagian belakang," kata Elfrida
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Pelayanan Medis RS Royal Taruma, Elfrida Rinawaty mengatakan saat ini korban ledakan gas di Mall Taman Anggrek (MTA) yang masih dalam perawatan medis berjumlah empat orang.
Keempat korban masih menjalani pemeriksaan medis secara intensif karena sebagian diantaranya mengalami luka bakar yang cukup serius dan satu diantaranya patah tulang dan dan akan dilakukan operasi.
Baca: 2 Orang Ditetapkan Menjadi Tersangka Peristiwa Ledakan di Mal Taman Anggrek
"Saat ini masih ada empat orang yang masih dirawat RS Royal Taruma, satu diantaranya patah tulang kaki bagian belakang," kata Elfrida, Jumat (22/2/2019).
Menurutnya kondisi pasien saat ini stabil, meskipun masih dalam proses perawatan, sedangkan beberapa di antaranya sudah izinkan pulang untuk rawat jalan.
"Kondisinya semua pasien stabil dan rencananya 1 orang yang berada di ruang perawatan biasa akan dilakuakan operasi karena mengalami patah tulang, diperkirakan sore ini akan dilakukan operasinya," ujarnya.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden ledakan di Mall Taman Anggrek (MTA).
Hal itu dikarenakan lalai menjalankan SOP saat melakukan pemelihaan ultinitas saluran gas.
Penetapan kedua tersangka berinisial K dan F. Penetapan tersangka dilakukan setelah pemeriksaan secara menyeluruh.
Pemeriksaan 16 saksi dan juga 3 saksi ahli untuk mengungkap fakta-fakta dibalik peristiwa ledakan gas yang merusak sebanyak 12 konter dan 3 restoran.
"Secara umum insiden ini diawali rencana Mall Taman Anggrek melaksanakan relokasi food court dari lantai 4 ke lantai 2 dan itu harus dibutuhkan memindakan meteran gas, dua orang itu yang ditugaskan untuk memindahkan meteran gas, karena di tanggal 21 harus selesai," katanya.
Hengki mengatakan, jika kedua tersangka ini rupanya tidak menjalankan SOP yang sudah diberikan oleh pihak MTA.
Dimana ketika melakukan pencopotan gas harus menutup tuas pada pipa gas, namun keduanya hanya memiliki dua flange (flat penutup).
Padahal sesuai dengan keselamatan dan kemanan, dimana jika meteran gas di copot harus ada penutup aliran gas, karena jika ada pemantik tentu hal membahayakan seperti yang terjadi di mall MTA
Ketika kejadian itu terjadi, ada tiga tuas gas yang dibuka, namun hanya dua gas yang sudah ditutup oleh tersangka.
Baca: Kasus Ledakan di Mal Taman Anggrek, Polisi Duga Dua Tersangka Lakukan Kelalaian
Sedangkan tuas gas yang ada di depot betawi tak ditutup, kemudian kedua tersangka menuju ke lantai dua untuk memasang pipa gas.
"Di saat itulah salah satu pegawai datang ke lokasi, dan menghidupkan kompor ternyata tidak hidup, karena tidak hidup, pegawai ini membuka tugas gas sehingga keluar gas dengan deras dan minta bantuan petugas keamanan dan terjadinya ledakan," ujarnya.
Penulis: Joko Supriyanto
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : 4 Karyawan Korban Ledakan Gas di MTA Masih Dirawat Intensif di RS Royal Taruma