Banjir di Jakarta Barat Dipicu Air Kiriman dari Bogor dan Banjir Rob
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Imron Syahrin menegaskan, banjir di kawasan Green Garden disebabkan debit air yang tinggi dari hulu.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kawasan di Jakarta terpantau tergenang air sebagai imbas dari hujan yang mengguyur wilayah Jakarta Selasa (5/2/2019) dini hari tadi.
Selain itu, genangan yang terjadi juga salah satunya banjir kiriman dari Bogor dan juga banjir rob di pesisir pantai.
Kawasan Jakarta Barat yang terdampak dari genangan ini salah satu diantaranya komplek perumahan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sejak pagi ketinggian air yang mengenang kawasan itu mencapai 30 centimeter. Ketinggian genangan yang mengenangi ruas-ruas jalan juga mengakibatkan arus lalu lintas tersendat, hingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
Kendaraan roda dua pada umumnya mencari jalur alternatif untuk menghindari genangan.
Tak hanya di Green Garden rupanya genangan juga melanda Jalan Taman Ratu Indah dan Jalan Surya Wijaya, Kelurahan Kedoya Utara kendaraan yang mencoba menerobos genangan pun mengalami mati mesin, dan pengendara terpaksa harus mendorong kendaraanya.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Kepala Seksi Pemerintahan dan Ketertiban Keluharan Kedoya Utara Mustamin mengatakan mengatakan penyebab genangan yang terjadi karena faktor curah hujan yang tinggi disertai kiriman dari Bogor dan juga banjir rob.
"Salah satu penyebabnya ya ini banjir Kiriman, dan banjir rob, selain intensitas hujan yang tinggi semalam, kalo cuma hujan biasa ngak sampai seperti ini," kata Mustamin, Selasa (5/3/2019).
Mustamin mengatakan, letak geografis kawasan Kedoya Utara yang merupakan cekungan ditambah luapan yang di himpit kali Sekretaris, Kali Pasanggrahan, dan Kali Mookevart menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang.
Pihaknya telah menyediakan beberapa pompa mobile untuk menyedot genangan yang terjadi dibeberapa ruas jalan maupun pemukiman warga yang terdampak.
"Ada dua pompa air bekerja di RW 02 dan juga di wilayah Duri Kepa untuk mengurangi air ini," ujarnya.
Sementara itu salah satu petugas Pompa di aliran kali Mookervart, Robi mengatakan jika sejak malam, debit air di Kali Mookervart mengalami kenaikan, bahkan mengaku ketinggian 220 centimeter dengan batas normal 120 centimeter.
"Kalau kenaikan ada, tapi sekarang sudah mulai turun ya, untuk itu kita juga sudah aktifkan dua pompa kita berkapasitas 500 liter perdetik yang kita miliki," kata dia.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Imron Syahrin menegaskan, banjir di kawasan Green Garden disebabkan debit air yang tinggi dari hulu.
Kondisi ini diperburuk dengan kali Angke yang belum di seatpel sepanjang 500 meter. Hal ini disebabkan banyak sepadan kali di okupansi warga. Jarak kali dengan pemukiman menyisahkan 30 sentimeter.
"Jadinya genangan terjadi di kawasan itu," ujarnya.
Untuk mengantisipasi genangan, pihaknya telah menyiapkan pompa mobile dengan kapasitas 1.000 liter perdetik. Pompa itu kemudian di tempatkan di dekat kali untuk membantu penyedotan.
Selain di kawasan angke, Imron mengakui genangan juga sempat terjadi di beberapa titik seperti kembangan utara dan kawasan patra. Hingga kini penanganan tengah dilakukan, air air dikawasan itu mulai menyurut siang ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.