14 Korban KRL Anjlok Sudah Dipulangkan, Sisa Dua Orang Penumpang
Walau begitu, kesehatan kedua penumpang tersebut katanya dalam kondisi baik lantaran hanya mengalami luka ringan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa menyebutkan para korban dalam anjloknya KA 1722 relasi Jatinegara - Bogor pada Minggu (10/3/2019) kemarin sudah diperbolehkan pulang.
Hanya tersisa dua orang penumpang yang masih mendapatkan perawatan.
Korban yang masih mendapatkan perawatan disebutkannya antara lain, Lilis Septiani dirawat di Rumah Sakit Salak Bogor dan Shafa Mutia dirawat di Rumah Sakit Suyoto Bintaro.
Walau begitu, kesehatan kedua penumpang tersebut katanya dalam kondisi baik lantaran hanya mengalami luka ringan.
"Catatan hingga pukul 19.00 WIB, tercatat dua pengguna yang masih dalam perawatan di RS Salak Bogor dan RS Suyoto Bintaro. Keduanya mengalami luka ringan," ungkap Eva dihubungi pada Senin (11/3/2019).
Baca: KRL Anjlok di Bogor - Cerita Penumpang yang Terinjak-injak dan Seorang Warga Dengar Hantaman Keras
Eva menyebutkan, dalam kecelakaan yang KRL sebelumnya terdapat sebanyak 19 orang penumpang.
Namun, seiring dengan pemeriksaan kesehatan, sebanyak 14 orang penumpang diperbolehkan pulang pada Minggu (20/3/2019) siang.
Terkait kecelakaan tersebut, Eva meyakinkan para korban tidak perlu khawatir.
Sebab, biaya perawatan korban di rumah sakit seluruhnya ditanggung pihak KCI.
"Bagi para pengguna yang menjadi korban maka akan mendapatkan perawatan kesehatan hingga selesai," ungkapnya.
Relasi Bogor dibuka
Proses evakuasi tiga kereta KA 1722 yang mengalami anjlok pada Minggu 10 Maret 2019 diungkapkan Eva telah selesai dilakukan pada Senin (11/3/2019) dini hari.
Terkait hal tersebut, Commuter Line relasi Bogor dibuka terhitung pada hari ini, Senin (11/3/2019).
Eva mengungkapkan, kereta terakhir dapat dievakuasi melalui pengangkatan kembali ke rel pada pukul 01.50 WIB.
Kereta tersebut selanjutnya akan ditarik menuju Dipo KRL Bogor untuk pemeriksaan dan perbaikan lanjutan.
Setelah proses evakuasi sarana KRL yang mengalami anjlokan tersebut selesai, perbaikan prasarana perkeretaapian seperti jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan pemasangan tiang LAA yang terdampak peristiwa ini juga terus dilakukan oleh PT KAI Daop 1 dan PT KCI.
"Untuk perjalanan KRL di lintas Bogor pada Senin 11 Maret 2019 direncanakan pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor baru dapat dilayani mulai pukul 05.00 WIB menggunakan satu jalur bergantian," ungkap Eva dalam siaran tertulis pada Senin (11/3/2019) dini hari.
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, maka hanya sebagian KRL yang pemberangkatannya dapat dilakukan dari Stasiun Bogor, sementara sebagian perjalanan KRL lainnya yang biasanya dijadwalkan pemberangkatan dari Stasiun Bogor akan dialihkan melalui rekayasa pola operasi dengan pemberangkatan dari Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam dan Depok.
Rekayasa pola operasi tersebut dilakukan guna memaksimalkan layanan KRL pada Senin pagi, karena perbaikan satu jalur di area yang sebelumnya menjadi lokasi anjlok KA 1722 antara Stasiun Cilebut - Stasiun Bogor masih proses perbaikan.
Sehubungan dengan perubahan pola operasi ini, tentunya akan terjadi kepadatan dan antrian KRL pada lintas Bogor.
Terkait hal tersebut PT KCI menghimbau para pengguna agar menyesuaikan waktu dan stasiun pemberangkatan yang akan dituju.
"PT KCI menghimbau bagi para pengguna yang tetap akan menggunakan jasa layanan KRL untuk memperhatikan keselamatan dengan tidak memaksakan diri naik ke KRL yang sudah penuh, serta selalu memperhatikan himbauan dan informasi dari petugas," ungkap Eva.
Guna mengikuti informasi terkini para pengguna jasa dapat mengunjungi website resmi PT KCI www.krl.co.id dan akun media sosial Twitter @CommuterLine dan Facebook Fan Page Info Commuterline.
Penulis: Dwi Rizki