Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

25 Maret 2019 PLTS Bantargebang Diresmikan, 100 Ton Sampah Jadi 1 Mega Watt Listrik

Hammam mengklaim PLTS Bantargebang sebagai bentuk inovasi BPPT dan Pemprov Jakarta bisa menghasilkan 1 Mega Watt listrik dari pengelolaan 100 ton samp

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 25 Maret 2019 PLTS Bantargebang Diresmikan, 100 Ton Sampah Jadi 1 Mega Watt Listrik
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Kepala BPPT Hammam Riza (kiri) dan Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto saat menandatangani MoU pembangunan PLTS di Gedung II BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Hammam Riza menuturkan pihaknya dan BUMD PT Jakarta Propertindo atau Jakpro akan meresmikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Bantargebang, Bekasi pada tanggal 25 Maret 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Hammam usai dirinya dan Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto melakukan penandatangan nota kerja sama atau MoU di Auditorium Gedung II BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Hammam mengklaim PLTS Bantargebang sebagai bentuk inovasi BPPT dan Pemprov Jakarta bisa menghasilkan 1 Mega Watt listrik dari pengelolaan 100 ton sampah.

“Selain menghabiskan sampah yang diproduksi warga ibukota, PLTS ini menghasilkan listrik yang lumayan, 200 ton jadi 1 Mega Watt (MW) listrik, coba kalau ada 2 ribu ton sampah jadi 20 MW,” ujar Hammam.

Hammam menjelaskan penandatanganan MoU dengan Jakpro juga menandakan kerja sama untuk membangun tiga PLTS lagi di wilayah Jakarta.

Selain di Bantargebang sebagai tempat pembuangan akhir sampah dari Jakarta, PLTS akan dibangun di Sunter, Jakarta Utara; kemudian di wilayah Jakarta Timur serta Jakarta Barat.

Hammam menegaskan bahwa pembangunan PLTS atas solusi permasalahan sampah ibukota yang menggunung di Bantargebang.

Baca: Idrus Marham: Eni Saragih dan Airlangga Hartarto Lakukan Konspirasi Jelang Munaslub Golkar

Berita Rekomendasi

“MoU itu sangat penting sebagai pendampingan alih teknologi dari BPPT kepada Jakpro untuk bangun ‘intermediate treatment facility’ yang ditargetkan dalam dua tahun ini, selain di Bantargebang, sedang dalam proses pembangunan di Sunter, kemudian targey berikutnya di Jakarta Timur, dan Jakarta Barat,” tegasnya.

“Kalau sampah yang diproduksi warga Jakarta dalam satu hari 8 ribu ton, dengan kapasitas satu PLTS mampu mengelola 2 ribu sampah dalam sehari, maka dengan empat PLTS maka sampah itu akan habis, tidak perlu ‘landfill’, bisa menghasilkan listrik yang lumayan pula,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas