Menaker Hanif Dhakiri Janji Kucurkan Rp 1 Miliar untuk Bangun BLK Bekasi
Hanif menyatakan, di 2017 pemerintah pusat sudah membangun BLK komunitas sebanyak 50 unit dan 2018 naik menjadi 70 unit.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berjanji akan mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk membantu membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Hal ini sejalan dengan keinginan Pemerintah Kota Bekasi yang berencana akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di sana seluas dua hektar.
"Pemerintah pusat tentu membantu pembangunannya dan nilai tahun ini kita anggarkan sekitar Rp 1 triliun untuk 1.000 BLK di Indonesia. Jadi, untuk satu BLK sekitar Rp 1 miliar," kata Hanif di SMK Karya Guna 1 Bekasi, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (21/3/2019).
Hanif Dhakiri mengatakan, fasilitas yang akan dibangun di Balai Latihan Kerja (BLK) dinamakan BLK Komunitas atau Mini.
Disebut Mini karena hanya memiliki satu kejuruan dalam mengasah keterampilan dan kompetensi masyarakat. Sistem pengelolaannya juga dilimpahkan kepada pihak yang mengajukan pendirian BLK.
Contohnya pondok pesantren, komunitas masyarakat bahkan pemerintah daerah itu sendiri. Berbeda dengan balai pelatihan yang dimiliki kementerian, yakni Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Di sana ada empat kejuruan yang bisa diikuti masyarakat yakni elektronika, teknologi informasi komunikasi (TIK), ilmu refrigrasi dan perhotelan.
Hanif menyatakan, di 2017 pemerintah pusat sudah membangun BLK komunitas sebanyak 50 unit dan 2018 naik menjadi 70 unit.
Baca: All New Ertiga Suzuki Sport Resmi Meluncur, Tersedia dalam 3 Varian Warna
Kemudian Presiden Joko Widodo menginginkan agar pembangunan BLK ditambah hingga 1.000 unit di seluruh Indonesia.
"BLK dibangun untuk mengasah keterampilan dan kompetensi para calon tenaga kerja baru, sehingga mereka bisa bersaing dengan kemampuannya masing-masing dan mandiri," ungkapnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah daerah telah meneken nota kesepahaman (MoU) dalam mensertifikasi kompetensi 3.500 warganya.
Namun hal itu dianggap Rahmat kurang karena angka pengangguran di Kota Bekasi berkisar 150.000 penduduk. Atas dasar itulah, Rahmat berencana akan membangun BLK baru di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Pemerintah daerah sengaja memilih lokasi di sana karena ketersediahan lahan masih luas dan harganya masih terjangkau.
"Kalau kita taruh BBPLK semua kan tidak mungkin karena di sini mewakili dari mana-mana. Apalagi kita kan bisa bangun fasilitas lain, masak bangun ini tidak bisa. Nanti panduan teknisnya, prakteknya dan standarnya bisa mengacu ke BBPLK," katanya.