Ada MRT Jakarta, Pengunjung Blok M Membeludak, Pedagang Ikut Senang
Hadirnya stasiun Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta di Blok M berdampak pada kenaikan jumlah pengunjung.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadirnya stasiun Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta di Blok M berdampak pada kenaikan jumlah pengunjung.
Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk Stefanus Ridwan selaku pengelola Blok M menyebutkan, keberadaan MRT membuat jumlah pengunjung naik secara signifikan bahkan hingga 150 persen.
"Naik 100 persen tuh, bahkan kemarin 150 persen. Karena ada MRT orang dari Thamrin Sarinah banyak yang datang ke Blok M," ujar Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/4/2019).
Baca: Nilai Properti di 3 Wilayah Ini Meningkat Berkat MRT
Sebelum ada MRT, jumlah pengunjung Blok M pada hari biasa hanya 8.000-10.000 orang. Kini bisa mencapai 20.000 hingga 25.000.
"Kalau dulu hanya di angka 8.000 sampai 10.000. Sekarang di angka 20.000 sampai 25.000," kata dia. Pihaknya menargetkan dalam beberapa bulan ke depan pengunjung bisa mencapai 35.000 orang.
Baca: Starbucks Buka Gerai ke-400 di Stasiun MRT Bundaran HI
Ridwan mengatakan, pengunjung paling banyak mendatangi Blok M saat jam makan siang.
"Jumat kemarin saja semua gerai makanan penuh bahkan banyak yang mau buka lagi. Kalau dulu sepi karena dulu kan ada pembangunan jadi dampaknya ke Blok M sepi peminat," ujar doa.
Sebelumnya, Blok M sempat mengalami masa "mati suri".
General Manager Plaza Blok M Laurentia Lanny Dharmawan hal ini ditengarai adanya pembangunan infrastruktur yang dinilai berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung setiap harinya.
"Bukan soal e-commerce, tapi soal traffic," tutur Lanny kepada Kompas.com, Senin (18/9/2017).
Menurut Lanny, Blok M Plaza menjadi salah kawasan yang terdampak pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Tepat di depan pusat perbelanjaan yang masa jayanya terjadi pada kurun 1990 hingga 2000-an awal itu, dibangun stasiun yang menjadi pusat kendali kereta MRT.
Baca: Polisi: Jangan Takut Naik MRT
Sebelumnya, ada dua akses masuk yang berasal dari Jalan Panglima Polim Raya, kini hanya tersisa satu yaitu yang berasal dari arah Mabes Polri.
Kondisi itu diperparah dengan keberadaan tiang-tiang pancang yang membuat akses ke Plaza Blok M menjadi sempit dan gelap.
"Jalurnya juga diapit seng, dan mereka (pengunjung) rata-rata bilang 'gue males ke Blok M, takut ketiban seng'" sebut Lanny.
Penulis : Ryana Aryadita Umasugi