Petugas KPPS Meninggal di Bekasi Sudah Sakit Sebelum Bertugas
Sebagai ketua RT, tanggung jawab mensukseskan penyelenggaraan pemungutan suara membuatnya ikut turun gunung menjadi anggota KPPS
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Meninggalnya Sony Soemarsono (74) menambah deretan petugas KPPS yang meninggal dunia setelah bertugas dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yang digelar pada 17 April 2019 lalu.
Sonny Soemarsono adalah petugas KPPS yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 157, Komplek TVRI, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Baca: Lagi, Seorang Petugas KPPS di Bekasi Meninggal Dunia Akibat Kelelahan
Sony yang merupakan ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya ini merupakan anggota tertua di TPS tempat dia bertugas.
Sebagai ketua RT, tanggung jawab mensukseskan penyelenggaraan pemungutan suara membuatnya ikut turun gunung menjadi anggota KPPS.
"Karena pak Sony ini kebetulan ketua RT, dia paling sepuh di sini, jadi karena tanggung jawab tetep ikut jadi anggota KPPS, kalau ketua sama anggota yang lain ada, umurnya jauh lebih muda dari dia," kata Eko di rumah duka Komplek TVRI RT08, RW18, Rabu (24/4/2019).
Sosok Sony dimata warga sekitar merupakan pribadi yang bertanggung jawab. Buktinya ketika penyelenggaraan pemilu ini. Hampir setiap hari sebelum pencoblosan dia selalu melakukan sosialisasi ke warga tentang tata cara pencoblosan.
"Karena beliau mengerti orangnya, tahu birokrasi dan paham betul, warga itu setiap hari disosialisasikan cara mencoblos," ungkap Eko.
Selain itu kata dia, Sony sebagai KPPS juga terbipan pengalaman, hampir setiap pemilu dia turun andil menjadi pantia pemungutan suara. Dia juga dikenal sebagai sosok yang paling mengerti soal peraturan dan tata cara pemilu di lingkungannya.
Tidak jarang, setiap KPPS di komplek TVRI lainnya ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti pasti bertanya ke Sony.
"Pak Sony sangat mengerti, dia juga enggak pelit berbagi, kami dari KPPS lain kalau bingung pasti nanya ke dia, karena dia pengalaman juga," ujarnya.
Di lingkungan RT, Sony juga seorang pemimpin yang sangat aktif, bahkan dia menggerakan kegiatan-kegiatan masyarakat seperti kegiatan olahraga atau kegiatan lainnya di lingkungan setempat.
"Enggak pernah mengeluh, rajin orangnya, di RT dia warga semua dibuatkan KS (Kartu Sehat) semua dikordinir supaya warga enggak ribet," paparnya.
Adapun pada saat malam sebelum pencoblosan, Sony memang sangat bekerja keras, bahkan dia tidak tidur hingga subuh karena harus menunggu logistik.
"Ngambil logistik jam 3 subuh sama saya di kelurahan enggak tidur baru pulang itu ham 4, nah jam 6 udah bangun lagi karena udah harus bukan pencoblosankan," jelas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.